REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Suatu konsorsium perusahaan-perusahaan mesin, kedirgantaraan, dan Formula Satu Inggris menargetkan untuk memproduksi sedikitnya 1.500 ventilator per minggu selama beberapa pekan mendatang.
Perusahaan yang termasuk dalam konsorsium itu -- antara lain Airbus, Ford, Rolls-Royce dan BAE -- bekerja bersama dengan tujuh tim Formula Satu untuk meningkatkan produksi ventilator yang dibuat oleh dua perusahaan di Inggris, Penlon dan Smiths Group.
Perusahaan-perusahaan tersebut menjawab ajakan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson agar industri dapat membantu penyediaan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa menjelang puncak wabah virus corona baru.
Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson pada Rabu menyesalkan data virus corona terbaru yang menunjukkan rekor kenaikan kematian di Inggris, dengan menyebut itu sebagai "hari yang menyedihkan."
Sebelumnya pemerintah Inggris melaporkan jumlah kematian bertambah 563 menjadi 2.352 kematian hingga pukul 1600 GMT pada 31 Maret.
"Tak diragukan lagi, ini adalah hari yang menyedihkan," ucap Johnson melalui pesan video yang dibagikan di Twitter.
"Namun mari jangan kita ragukan bahwa jika kita dapat mengikuti program yang saat ini telah ditetapkan dan jika kita bisa mematuhi langkah-langkah yang telah dilakukan bersama, maka saya sepenuhnya yakin bahwa kita akan mulai menurunkan angka-angka tersebut."