REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah menyebut pihaknya merencanakan melakukan uji kepatutan dan kelaikan (fit and proper test) untuk calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (3/4) ini. Uji kepatutan dan kelaikan dilakukan dengan metode jarak jauh atau teleconference.
Uji kepatutan dan kelayakan dari jarak jauh akibat virus corona ini terdiri atas tanya jawab yang akan dilakukan oleh dua kandidat wagub DKI. Uji publik itu dilakukan oleh setiap fraksi DPRD DKI Jakarta.
"Rapat paripurna pemilihan wagub tetap diputuskan pada Senin (6/4). Sedangkan, pemaparan visi-misi serta tanya jawab dilakukan melalui teleconference pada hari Jumat (3/4)," ujar Farazandi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (2/4).
Nantinya, ucap Farazandi, proses uji publik akan dipandu oleh satu moderator. Sejumlah fasilitas bakal disiapkan untuk perwakilan anggota fraksi, misalnya kamera dengan koneksi internet dan aplikasi untuk melakukan teleconference di ruang kerjanya.
"Nanti anggota dewan lain bisa nonton dari saluran yang sudah kami sediakan. Kami juga mengupayakan agar masyarakat umum bisa melihat langsung," tuturnya.
Putra Din Syamsuddin itu memperkirakan uji publik ini bakal berlangsung maksimal selama tiga jam. Dengan demikian, ia berharap masyarakat dapat melihat kemampuan dan intelektual dua kandidat wagub DKI, yakni Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.
Sebelumnya, berkas kedua calon wakil gubernur DKI telah diverifikasi dan dinyatakan lolos oleh panitia pemilihan. Farazandi memastikan kedua calon pendamping Anies Baswedan itu memiliki kapasitas yang mumpuni dan layak dipilih.
"Kami sangat optimistis kedua calon wakil gubernur DKI yang kami tetapkan ini adalah calon yang berkualitas. Insya Allah mampu menjadi pendamping Bapak Gubernur nanti," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, berdasarkan data yang diumumkan Kamis pukul 18.00 WIB diketahui kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Jakarta sebanyak 909 kasus, dengan 565 orang dirawat, 54 pasien sembuh, dan 95 orang meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 195 orang menjalani isolasi mandiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika