REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebanyak 16 masjid di New Delhi dibersihkan dengan disenfektan, Rabu (1/4). Belasan masjid tersebut sebelumnya sempat menampung jamaah tabligh yang mengikuti kegiatan keagamaan di Masjid Nizamuddin, yang menjadi salah satu lokasi penyebaran virus Corona sejak pertengahan Maret lalu.
Seperti dilaporkan Hindustan Times, Kamis (2/4), 16 masjid tersebut terletak di berbagai tempat di Delhi, seperti di Pul Prahladpur, Malviya Nagar, Taman Shastri, Chandni Mahal, dan Gerbang Turkman di Old Delhi.
Beberapa warga negara asing, seperti dari Indonesia, Malaysia, dan Kirgistan sampai saat ini dikarantina di 16 masjid tersebut. Misalnya, lima pasangan dari Indonesia terpaksa tinggal di lantai tiga Masjid Chandni Mahal, New Delhi. Di masjid itu juga terdapat empat pria asal Aljazair, dan seorang warga India dari Hyderabad.
“Mereka sudah ada di sini sejak lockdown diumumkan. Mereka terisolasi sepenuhnya. Mereka memasak makanan mereka sendiri di lantai tiga. Tak satu pun dari mereka yang menunjukkan gejala. Para pejabat kesehatan telah datang mengunjungi mereka pada Rabu dan memberi mereka formulir yang harus diisi, jika ada yang jatuh sakit,” ujar Presiden Komite Masjid di New Delhi, Shakeel Ahmed.
Pada Rabu (1/4) malam, polisi setempat juga telah mengadakan pertemuan dengan para imam masjid untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil. Imam masjid Chandni Mahal, Mohammad Ali mengatakan, polisi telah meminta dirinya tidak membiarkan siapa pun masuk ke dalam masjid dan selalu menjaga kebersihan.
“Kami sudah menutup masjid dan tidak ada yang diizinkan masuk, bahkan untuk shalat. Polisi juga telah mengumpulkan paspor para peziarah itu dan surat telah dikirim ke kedutaan masing-masing,” kata Ali.
Sementara itu, Presiden komite masjid Haji Kallu menjelaskan, setidaknya 12 warga Indonesia tiba di daerah Hauz Rani dan Malviya Nagar di Delhi selatan pada 30 Maret lalu. Mereka kini dikarantina di sejumlah masjid di India.
“Mereka datang ke masjid pada 30 Maret. Kami tidak tahu di mana mereka tinggal sebelumnya,” ujarnya.