Jumat 03 Apr 2020 08:15 WIB

Pandemi Covid-19 Persulit Latihan PON di Papua

Penutupan sementara beberapa fasilitas publik ditengarai menjadi penyebabnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Maskot PON 2020 Papua. Dampak virus corona (covid-19) mulai dirasakan atlet Papua yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.
Foto: Dok ponxx2020papua.com
Maskot PON 2020 Papua. Dampak virus corona (covid-19) mulai dirasakan atlet Papua yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dampak virus corona (covid-19) mulai dirasakan atlet Papua yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Buktinya, untuk menggelar latihan saja, para atlet cabang olahraga kesulitan mendapatkan tempat.

Penutupan sementara beberapa fasilitas publik demi menekan penularan covid-19 ditengarai menjadi penyebabnya. Pelatih Binaraga Papua, Hasym Sulaiman mengatakan, demi menjaga kebugaran atletnya, pihaknya memutuskan untuk sementara latihan bersama atlet angkat berat PON Papua di Gedung Olahraga KONI Papua.

"Ya, kami tidak bisa latihan maksimal, karena tempat fitness maupun aerobic di Jayapura tutup,” ujar Hasym dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id. Jumat (3/4).

Hasym berpendapat, olahraga binaraga berbeda dengan olahraga lainnya, karena binaraga membutuhkan tempat latihan berolahraga dengan alat-alat yang memadai. “Pengprov PABSI Papua ini peralatan yang lengkap hanya untuk angkat besi dan angkat berat, kalau binaraga belum ada peralatan yang memadai,” ujarnya.

Hasym mengaku, Pemerintah Provinsi Papua sebenarnya memiliki peralatan yang memadai di kantor gubernur. Pihaknya berharap kepada pengurus KONI Papua bisa berkoodinasi dengan gubernur sehingga peralatan tersebut bisa pakai latihan oleh atlet binaraga Papua.

“Kami sudah masuk dalam persiapan, tetapi tidak didukung dengan peralatan yang memadai maupun suplemen, bahkan suplemen yang diberikan tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan atlet,” jelas Hasym

Hasym menambahkan, atlet binaraga akan segera masuk dalam tahapan pembentukan otot, tetapi suplemen yang diberikan KONI Papua tidak sesuai standar dan program latihan kita sekarang tidak maksimal. Namun, ia optimistis anak asuhannya bisa memberikan prestasi untuk kontingen Papua. “Memang kami perlu try out ke Jakarta, namun dengan situasi seperti ini, kami menunggu petujuk dari Puslatprov KONI Papua,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan atlet binaraga Papua, Edo Apcowo. Keberadaan virus corona ini mengganggu program latihannya. “Memang virus ini mengganggu program latihan kita semua, bukan saja binaraga, cabor lain juga alami hal yang sama,” katanya.

Edo juga berharap kepada KONI Papua untuk memperhatikan makanan dan suplemen bagi para atlet. “Makanan di hotel belum sesuai standar, begitu juga suplemen yang diberikan. Kami harapkan ada perhatian, apalagi binaraga menjadi cabor penyumbang medali emas setiap event nasional empat tahunan itu,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement