Jumat 03 Apr 2020 08:42 WIB

Kewajiban Santri Tebuireng tidak Gugur Meski di Rumah

Setiap santri Tebuireng memiliki kewajiban beribadah dan terus belajar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kewajiban Santri Tebuireng tidak Gugur Meski di Rumah. Ponpes Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Foto: Republika/ Wihdan
Kewajiban Santri Tebuireng tidak Gugur Meski di Rumah. Ponpes Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), mengimbau santrinya tetap melaksanakan kewajiban selama berada di rumah. Dia mengatakan, para santri telah diberikan berbagai arahan dan tugas untuk mengisi hari-harinya di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

"Masing-masing santri punya kewajiban. Apalagi di sini kan (ponpes) itu kewajibannya itu melekat, bukan karena diperintah, tetapi melekat pada masing-masing anak, misalnya beribadah dan belajar. Jadi bukan begitu di rumah mereka nggak ada tugas," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (3/4).

Baca Juga

Gus Kikin juga mengingatkan, setiap santri memiliki kewajiban beribadah dan terus belajar di mana pun berada. Ponpes Tebuireng pun, telah memberikan modul kepada para santri di samping juga memaksimalkan proses pembelajaran melalui daring.

Ada sekitar 4.000 santri Ponpes Tebuireng yang telah dipulangkan di tengah situasi pandemi virus Covid-19. Belum dapat dipastikan juga kapan santri akan kembali belajar di pondok seperti biasanya. Ponpes menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah dan juga melihat perkembangan situasi yang terjadi.

Gus Kikin menjelaskan, pemulangan ribuan santri ini mempertimbangkan situasi nasional dan global. Dia mengatakan, jumlah santri di ponpesnya terbilang padat sehingga bila santri tetap berada di lingkungan pondok dikhawatirkan bisa mengakibatkan masalah baru.

"Kalau (masalah) itu terjadi dalam jangka panjang, kita akan kesulitan dengan jumlah (santri) segitu karena harus memikirkan logistik dan segala macam. Itulah yang kemudian akhirnya pelan-pelan kita pulangkan. Begitu ada pengumuman Ujian Nasional dibatalkan, terus ngapain mereka, ya sudah mereka pulang, kami juga tidak bisa menahan," ujarnya.

Jumlah 4.000 tersebut merupakan total santri di Ponpes Tebuireng Jombang. Pemulangan santri ini juga dilakukan di seluruh ponpes cabang Tebuireng di berbagai daerah. "Rata-rata kita semua (ponpes cabang Tebuireng) mengurangi beban. Supaya kalau ada apa-apa, tidak terlalu berat bebannya. Di sini saja santrinya tinggal 26," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement