REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Garut mengonfirmasi dua pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia. Dua pasien itu meninggal ketika menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, petugas medis telah mengambil sampel darah dua pasien itu. Namun, hasil tes dari dua pasien itu masih diperiksa di laboratorium.
"Untuk meluruskan informasi yang beredar luas di masyarakat, kami membenarkan ada dua PDP meninggal dunia. Tanggal 27 (Maret) baru diambil sampelnya dan belum keluar hasil dari Labkesda," kata dia, Kamis (2/4).
Menurut dia, kedua pasien itu memiliki penyakit penyerta. Ia menambahkan, ketika datang ke rumah sakit, kondisi dua pasien itu sudah dalam keadaan sakit.
Dengan meninggalnya dua pasien itu, jumlah PDP yang meninggal di RSUD dr Slamet mencapai lima orang dari total 17 kasus. Dua orang PDP saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet.
Selain itu, tercatat 1.256 orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Garut. Sebanyak 27 ODP menjalani perawatan, 1.029 orang terus dipantau, dan 200 orang selesai pemantauan.
Sementara, satu pasien positif Covid-19 di Kabupaten Garut. Pasien positif itu masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet.
Wakil Direktur RSUD dr Slamet Garut, dr Een Suryani mengatakan, satu pasien positif sudah dalam kondisi membaik. Rencananya, pasien positif itu akan kembali melakukan tes pada 6 atau 7 April.
"Pemeriksaan ulang untuk tes swab akan kembali dilakukan. Kalau negatif, 24 jam kemudian diperiksa lagi. Kalau dinyatakan negatif, pasien sudah bisa pulang," kata dia.