REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kelompok tani binaan Baznas, Kelompok Jawara Tani memulai panen raya di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (2/4). Sebanyak 15 orang anggota kelompok Jawara tani melaksanakan panen di lahan seluas 10 hektare yang dikelola oleh kelompok tersebut.
Ketua Kelompok Jawara Tani, Wandi, menyampaikan dalam panen raya kali ini ditargetkan lahan yang dikelola bersama kelompoknya memperoleh hasil hingga 6 ton per hektare. Target ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang memperoleh hasil panen 4,5 hingga 5,5 ton per hektare.
“Meskipun bulan Maret dan April ini terjadi wabah corona, kami tetap optimistis dan berupaya produksi padi dari kelompok Jawara Tani ini meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan adanya intervensi dari Baznas lewat aplikasi teknologi tepat guna dan pendampingan, harapannya hasil bisa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata perolehan lokal. Kenaikan target hasil panen ini diharapkan dapat menopang ketersediaan stok pangan di tengah krisis pandemi ini,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Wandi, kelompok Jawara Tani yang ia pimpin juga berupaya mendukung pemerintah untuk membantu menstabilkan harga pengan nasional, khususnya di wilayah Serang.
“Kami berusaha melakukan produksi dengan menggiling, dan mengolahnya hingga menjadi beras secara mandiri. Dengan begitu petani akan dapat mengurangi pengeluaran, dan membuat harga beras tetap stabil. Hal ini penting untuk mengantisipasi lonjakan harga di saat kondisi krisis ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru mengatakan masalah pangan menjadi sangat penting dalam situasi saat ini. Ditambah pemberlakuan pembatasan sosial skala besar oleh pemerintah, maka diharapkan Baznas bisa berkontribusi memenuhi dan menjaga kebutuhan pangan masyarakat lewat program lumbung pangan ini.
“Selain memberdayakan para mustahik sendiri, program lumbung pangan juga diharapkan memiliki dampak bagi masyarakat luas, utamanya pemenuhan kebutuhan pangan. Semoga petani binaan Baznas bisa berperan aktif dan menjadi bagian dari menjaga ketahanan pangan di Indonesia saat kondisi krisis ini,” tutupnya.