Jumat 03 Apr 2020 11:40 WIB

Jokowi: Rasio Elektrifikasi RI Sudah Mencapai 99,48 Persen

Masih ada beberapa indikator penyediaan listrik di Indonesia yang belum kompetitif

Transmisi listrik PLN
Foto: M Syakir/Republika
Transmisi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasio elektrifikasi di Indonesia pada 2020 ini sudah mencapai 99,48 persen. Angka rasio elektrifikasi tersebut lebih tinggi dibanding target di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang sebesar 96 persen.

“Rasio elektrifikasi hingga 2020 ini telah mencapai 99,48 persen. Meningkat sangat signifikan dibanding 2014 yang berada di posisi 84 persen dan telah melampaui target RPJMN tahun 2015-2019 yang sebesar 96 persen,” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang peningkatan rasio elektrifikasi pedesaan, melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/4).

Baca Juga

Rasio elektrifikasi merupakan parameter untuk melihat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara.

Namun, kata Presiden Jokowi, di tengah rasio elektrifikasi yang meningkat, masih terdapat beberapa indikator penyediaan listrik di Indonesia yang belum kompetitif dibandingkan negara-negara lain.

Misalnya, dari tingkat electricty access population, kata Presiden, Indonesia masih berada di peringkat 95, atau tertinggal dari Malaysia yang berada di peringkat 87 dan Vietnam di peringkat 84. Lebih jauh lagi, Indonesia tertinggal dari Singapura, Thailand, China, Korea Selatan yang berada di peringkat dua.

Begitu juga dengan electricity supply quality atau indikator kualitas pasokan listrik, kata Presiden, di mana Indonesia berada di peringkat 54 atau berada di bawah Filipina yang berada di posisi 53. Indonesia juga tidak lebih baik dibanding Malaysia yang berada di peringkat 38, Thailand peringkat 31, China peringkat 18 dan Singapura peringkat kedua.

Di samping itu, Kepala Negara juga menekankan masih terdapat 433 desa di Indonesia yang belum dialiri listrik. Sebanyak 433 desa tersebut berada di Papua yakni 325 desa, Papua Barat 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak lima desa, dan Maluku satu desa.

“Meskipun jumlahnya sedikit dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air yang sebanyak 75 ribu. Tapi apapun ini, harus kita selesaikan 433 desa yang belum berlistrik,” ujar Presiden Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement