REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan lima unit bus yang akan mengantar para pemudik yang turun di Kota Solo menuju lokasi karantina. Para pemudik yang mudik ke Kota Solo akan menjalani karantina selama 14 hari di Gedung Grha Wisata Niaga untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Lima unit bus tersebut merupakan armada Batik Solo Trans (BST). Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, lima bus tersebut disiagakan di tempat pemberhentian penumpang seperti terminal dan stasiun di Kota Solo. Hadi mengingatkan masyarakat yang merantau di Jabodetabek tidak mudik ke Solo.
"Apabila nekat mudik ke Kota Solo dan KTP Solo dan domisili di Solo akan dijemput oleh tim penjemput dan langsung di karantina selama 14 hari, itu bagi yang nekat mudik siap-siap untuk dikarantina selama 14 hari," ucapnya kepada wartawan, Jumat (3/4).
Menurutnya, lima bus tersebut telah dilengkapi dengan masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer. Selain itu, bus juga telah disterilisasi dengan disinfektan secara berkala.
"Sehingga aman untuk pemudik dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujarnya.
Pemkot telah menyiapkan Grha Wisata Niaga sebagai tempat karantina bagi para pemudik. Pemkot menyiapkan akomodasi berupa tempat tidur termasuk kebutuhan logistik. Selain itu, disiapkan tenaga medis untuk memantau kesehatan pemudik, serta jadwal olahraga untuk menjaga kesehatan para pemudik yang dikarantina.
Selain Grha Wisata Niaga, dua lokasi lain disiapkan sebagai lokasi karantina yakni Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyosuhartan. Dua lokasi tersebut dikhususkan untuk karantina bagi warga Solo yang berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP). Masing-masing lokasi bisa menampung ratusan orang.