Jumat 03 Apr 2020 14:16 WIB

Antisipasi Covid-19, BI Sumbar Dorong Pemasaran Online

BI Sumbar dorong pemasaran online.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
BI Sumbar dorong pemasaran online.. Foto ilustrasi: Bawang putih. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar operasi pasar bawang putih dengan harga Rp 32 ribu per kg.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
BI Sumbar dorong pemasaran online.. Foto ilustrasi: Bawang putih. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar operasi pasar bawang putih dengan harga Rp 32 ribu per kg.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat Wahyu Purnama mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatra Barat telah melaksanakan berbagai upaya pengendalian inflasi di wilayah Provinsi Sumatra Barat. Wahyu menyebut wabah virus corona yang telah menjadi pandemi global dan bencana nasional telah berdampak kepada perekonomian.

Untuk mengatasi hal tersebut TPID kata Wahyu mendorong penyaluran bahan pangan murah melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC) melalui pemasaran online.

Baca Juga

"Penyaluran bahan pangan murah oleh TTIC Sumatera Barat yang dilakukan melalui media pemasaran online dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan di tengah risiko kenaikan harga akibat penyebaran wabah virus Covid-19," kata Wahyu, melalui siaran pers yang diterima Republika, Jumat (3/4).

Selain itu, BI Sumbar menurut Wahyu meminta kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, wali kota dan dinas terkait agar terus memantau ketersediaan pangan seperti beras, tepung, minyak goreng dan lain-lain. Begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam ras menjelang Ramadhan.

BI juga menyarankan Bulog supaya terus melakukan pengendalian harga beras melalui operasi pasar yang rutin dilakukan kepada pedagang.

"Koordinasi juga dilakukan untuk memastikan keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi bahan makanan tetap terjaga di tengah merebaknya virus Covid-19 yang membatasi kegiatan perekonomian masyarakat," ucap Wahyu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement