Jumat 03 Apr 2020 16:32 WIB

Tokoh Islam Jabar Minta Masyarakat Terima Jenazah Covid-19

Masyarakat diminta tidak memberi stigma kepada jenazah Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Tokoh Islam Jabar Minta Masyarakat Terima Jenazah Covid-19. Foto: Tata cara pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19
Foto: Republika
Tokoh Islam Jabar Minta Masyarakat Terima Jenazah Covid-19. Foto: Tata cara pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sejumlah ustadz di Jawa Barat meminta masyarakat menghormati dan menerima pemakaman jenazah pasien Covid-19. Masyarakat, diminta tak perlu khawatir tertular virus karena penangannannya sudah sesuai dengan standar kesehatan dan syariat.

Menurut Pembina Yayasan Dakwah Percikan Iman, Ustadz Dr Aam Amiruddin, kematian adalah sesuatu yang pasti di muka bumi ini dan bersifat misterius karena tidak pernah diketahui waktu dan tempatnya seperti yang dijelaskan melalui Al Quran, dalam surat Luqman dan Al Munafiqun.

Baca Juga

"Saudara-saudara kita ada yang sebab kematiannya kena musibah Covid-19, nanti ada yang karena kecelakaan, kita tidak tahu sebab kematian seseorang itu apa. Yang jelas itu qodarullah, tidak ada musibah yang menimpa kecuali atas izin Allah," ujar Ustadz Aam melalui ponsel, Jumat (3/4).

Ustadz Aam mengatakan, tugas manusia yang masih hidup adalah berusaha selalu meringankan siapapun, apalagi yang terkena musibah. Karena barang siapa yang memberikan kemudahan kepada orang lain, Allah akan mempermudahnya di dunia dan akhirat.

"Allah pasti menolong hambanya selama hamba itu menolong orang lain. Saudara-saudara kita yang wafat karena Covid-19 itu ditangani mengikuti protokol keselamatan dan kesehatan khusus," katanya.

Menurut Aam, jenazah juga sudah disterilkan kemudian dimasukkan ke dalam peti yang juga sudah disterilkan. Sehingga, ketika dikuburkan Insya Allah itu sudah aman tidak mungkin menyebarkan penyakit. "Itu yang membawa ke kuburannya pun menggunakan protokol keselamatan dan kesehatan," katanya.

Oleh sebab itu, Ustadz Aam mengajak masyarakat untuk meringankan saudaranya yang terkena musibah, wafat karena Covid-19. Yakni, dengan menerima dimakamkan di tempat pemakaman karena tidak akan membahayakan.

"Insya Allah sudah aman, tidak akan menyebarkan penyakit karena sudah disterilkan. Mari mita lapangkan hati kita dan pikiran kita, untuk meringankan beban orang lain, saudara kita yang kena musibah. Maka saudara-saudaraku tercinta, terimalah apabila ada saudara kita yang wafat dan dikuburkan di tempat kita," paparnya.

Hal senada, diungkapkan Ustadz Tatan Ahmad Santana. Menurutnya, sesuai Al Quran surat Al Ankabut, Allah berfirman siapapun di antara manusia akan berjumpa dengan kematian. Islam pun mengajarkan apabila ada seseorang yang meninggal maka manusia yang masih hidup memiliki empat kewajiban.

"Yang pertama adalah untuk memandikan, berikutnya mengkafani, berikutnya menyolatkan, dan berikutnya adalah menguburkan," katanya.

Saat ini, kata dia, kita melihat di sejumlah wilayah terjadi penolakan terhadap pemakaman jenazah yang positif terkena wabah Covid-19. "Saya ingin kita semua kembali kepada ayat-ayat Al Quran yang mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bekerja sama dalam kebaikan," katanya.

Tatan pun, mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan cara menerima jenazah pasien Covid-19 karena para dokter, perawat, dan pengurus jenazah di kamar jenazah di rumah sakit telah melaksanakan prosedurnya dengan baik untuk mengamankan jenazah tersebut.

Padahal, kata dia, petugas medis telah melakukan yang terbaik sehingga kita semua tidak usah khawatir jenazah menyebarkan wabah terhadap orang-orang yang ada di sekitar pemakaman. "Mari kita semaksimal mungkin bekerja sama dalam kebaikan. Ingat janji Allah dan Rasulnya, barangsiapa memudahkan urusan seseorang, maka urusannya akan dimudahkan oleh Allah," katanya.

Pendiri Ponpes Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar pun mengimbau masyarakat tidak memberi stigma kepada jenazah Covid-19, terutama dalam proses pemakaman. Selama perlakuan jenazah dan pemakaman sesuai protokol kesehatan dan syariat, diyakini semua proses pemakaman aman.

"Kalau prosedur pengelolaan jenazah itu sudah standar dengan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan juga sesuai dengan standar syariat islam, itu benar-benar sudah aman," kata Aa Gym, sapaan Abdullah Gymnastiar.

Aa Gym sudah berkonsultasi dengan dokter yang menangani pasien positif Covid-19 soal keamanan pemakaman jenazah Covid-19. Menurut informasi yang ia rangkum, jenazah yang diperlakukan sesuai protokol kesehatan dengan benar dan tepat, tidak akan menimbulkan persoalan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement