REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melebur enam anak usahanya, salah satunya Garuda Tauberes. Meskipun hal tersebut dilakukan, Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjamin nasib para sumber daya manusia (SDM) di perusahaan yang dilebur tersebut tidak diberhentikan begitu saja.
"Khusus aspek SDM, tidak ada yang melakukan rasionalisasi terhadap SDM di anak usaha cucu tersebut (perusahaan yang dilebur)," kata Irfan dalam video conference bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (3/4).
Irfan memastikan SDM di dalam perusahaan yang dilebur terdebut akan direlokasi. Dengan begitu, Irfan menegaskan tidak akan ada penghentian kerja kepada SDM setelah perusahaannya dileburkan.
Dia menambahkan, saat ini proses melebur enam anak usaha Garuda Indonesia masih terus dilakukan. "Mudah-mudahan bisa kita selesaikan. Teman-teman di anak perusahaan dan cucu perusahaan itu sudah kita informasikan. Begitupun dengan kebijakan dalam rangkaian rasionalisasi," ungkap Irfan.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini terus diupayakan efisiensi dengan melebur anak cucu perusahaan BUMN yang tidak produktif. Hanya saja, Erick menegaskan hal tersebut tidak akan berdampak negatif kepada SDM.
"Nasib karyawan nya kita seminimal mungkin tidak lay off (memberhentikan) karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang kita efisiensikan," tutur Erick.
Garuda Indonesia memastikan akan melebur enam anak usahanya. Salah satunya, PT Garuda Tauberes akan dilebur kepada PT Garuda Indonesia untuk memaksimalkan bisnis kargo yang selama ini juga dijalankan oleh maksapai nasional tersebut.