Jumat 03 Apr 2020 16:41 WIB

Bawang Bombay Impor Asal Selandia Baru Mulai Masuk RI

Masuknya bawang bombay diharapkan bisa menurunkan harga ke normal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pasokan impor bawang bombay mulai tiba di Indonesia. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berharap seiring masuknya pasokan impor harga di tingkat konsumen diharapkan berangsur turun hingga kembali pada level normal.
Foto: Pixabay
Pasokan impor bawang bombay mulai tiba di Indonesia. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berharap seiring masuknya pasokan impor harga di tingkat konsumen diharapkan berangsur turun hingga kembali pada level normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan impor bawang bombay mulai tiba di Indonesia. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berharap seiring masuknya pasokan impor harga di tingkat konsumen diharapkan berangsur turun hingga kembali pada level normal.

"Kita sudah saksikan impor bawang bombay mulai beruturut-turut masuk ke Indonesia. Kita harap ini bisa stabilkan ketersediaan yang ada," kata Syahrul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/4).

Baca Juga

Syahrul mengatakan, tahap pertama yang tiba di Indonesia merupakan impor bawang bombay dari Selandia Baru. Total pasokan yang masuk pada tahap pertama sebanyak 10 kontainer atau setara 260 ton oleh PT Tunas Maju Mandiri.

Ia pun mengakui, sempat terjadi panic buying dari para konsumen. Hal itu turut membuat pasokan bawang bombay menipis sementara seluruh pasokan diimpor dari luar negeri. Oleh sebab itu, pasokan bawang bombay yang perlahan mulai masuk ke Indonesia diharapkan dapat segera didistribusikan ke berbagai daerah.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menambahkan, Kementan telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebanyak lebih 277 ribu ton hingga awal April 2020. Menurut dia, volume itu setara dengan kebutuhan 1,5 tahun sehingga jika terealisasi sepenuhnya akan sangat mencukupi. Pada tahap-tahap selanjutnya, akan datang bawang bombai dari Australia, China dan India.

Namun, khusus India mengalami kendala lantaran pemerintah setempat tengah menerapkan kebijakan lockdown akibat wabah Covid-19. "Kita akan percepat dari Selandia Baru, Australia, dan Cina, dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia," ujarnya.

Direktur PT Tunas Maju Mandiri, Adi, menjelaskan bahwa total 10 kontainer sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 1 April 2020. Mulai Jumat (3/4) akan didistribusikan ke wilayah Jawa, Sulawesi, dan Bali.

"Bahkan ada satu kontainer akan kami kirim ke Timika untuk Freeport," ujarnya.

Pihaknya menuturkan, setiap minggunya bawang bombay yang didatangkan para importir akan terus masuk mulai dari pekan ini. Dengan begitu, dipastikan harga akan kembali turun. Sebagaimana diketahui, harga bawang bombai tembus hingga Rp 170 ribu per kilogram, dari harga normal sekitar Rp 20 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

"Bawang bombay juga sudah masuk ke toko ritel modern. Kami terus mendukung pendistribusian sehingga stok pasar untuk bawang bombai tidak ada yang langka," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement