Jumat 03 Apr 2020 17:23 WIB

5.000 Pemudik Masuk Kota Tasikmalaya Setiap Hari

Setiap pemudik asal zona merah akan ditetapkan sebagai ODP Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan kepada warga yang masuk Kota Tasikmalaya di wilayah perbatasan, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/3). Sejak pembatasan wilayah dilakukan di Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3), jumlah warga yang masuk tercatat dengan baik. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, tercatat sekira 5.000 orang masuk ke Kota Tasikmalaya dalam sehari.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan kepada warga yang masuk Kota Tasikmalaya di wilayah perbatasan, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/3). Sejak pembatasan wilayah dilakukan di Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3), jumlah warga yang masuk tercatat dengan baik. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, tercatat sekira 5.000 orang masuk ke Kota Tasikmalaya dalam sehari.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejak pembatasan wilayah dilakukan di Kota Tasikmalaya pada Selasa (31/3), jumlah warga yang masuk tercatat dengan baik. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, tercatat sekira 5.000 orang masuk ke Kota Tasikmalaya dalam sehari.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, setiap orang yang datang dari zona merah akan langsung ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Data orang yang masuk akan ditindaklanjuti oleh Gugus Tugas. 

Baca Juga

"Setelah ada pos penjagaan perbatasan, tercatat hampir 700 orang per pos penjagaan yang jumlahnya 8 titik. Jadi kalau diakumulatif per harinya pemudik sampai 5.000 orang yang masuk," kata Budi, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Jumat (3/4).

Ia mengatakan, data pasti jumlah pemudik asal zona merah masih direkapitulasi oleh para petugas pos penjagaan perbatasan. Nantinya data akan disampaikan ke publik dan ditetapkan sebagai ODP.

"ODP dari zona merah akan langsung diperiksa oleh para petugas di seluruh puskesmas," kata dia.

Selain data dari pos perbatasan, pihaknya juga telah meminta data pemudik dari tiap kelurahan terutama yang berasal dari zona merah. Menurut dia, rekapitulasi data itu sangat penting untuk pemetaan pemudik yang datang.

Budi mengatakan, data para pemudik itu nantinya akan terus diinformasikan dan dipantau oleh tim. Nantinya pemudik dari zona merah akan diperiksa dan bisa pulang kalau telah dinyatakan sehat oleh petugas puskesmas.

"Data ODP dari pemudik dari zona merah akan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Kalau sudah dinyatakan sehat nanti oleh puskesmas, baru bisa berbaur normal kembali di lingkungan tempat tinggalnya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement