REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan tes cepat atau rapid diagnose test (RDT) COVID-19 di Jawa Barat saat ini sangat kurang jika dibandingkan dengan Korea Selatan yang memiliki populasi serupa.
Dalam paparan yang disampaikan kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin lewat telekonferensi, Jumat, Ridwan menjelaskan bahwa pelaksanaan tes cepat di Korea Selatan sedikitnya terhadap 0,6 persen dari total populasi di negara tersebut.
Jika merujuk pada populasi Indonesia sebanyak 269 juta, kata dia, besaran 0,6 persennya atau sekitar 1,6 juta sampai dengan 2 juta orang yang harus dites cepat.
"Indonesia, harusnya minimal 2 juta orang. Dengan jumlah itu, harusnya peta (sebaran COVID-19) bisa ditemukan secara utuh. Saya duga pengetesan cepat dan PCR (polymerase chain reaction) mungkin baru di angka 50 ribu. Jadi, 50 ribu menuju 2 juta itu sangat jauh," kata Ridwan Kamil.