REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION -- Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Alejandro Dominguez, optimistis gelaran Copa Libertadores dan Copa Sudamericana musim ini bisa rampung kendati di bawah bayang-bayang Pandemi COVID-19.
Namun, CONMEBOL belum bisa memastikan kapan dua turnamen paling bergengsi antar klub Amerika Selatan itu kembali bergulir. Selain itu, CONMEBOL juga masih akan menunggu kompetisi domestik kembali bergulir, sebelum akhirnya melanjutkan Copa Libertadores dan Copa Sudamericana.
''Copa Libertadores dan kompetisi lain bisa kembali bergulir asal kompetisi domestik teah kembali dimulai. Namun, kendala transportasi juga menjad pertimbangan kami, karena sejumlah negara masih menutup perbatasan mereka,'' kata Dominguez seperti dikutip Reuters, Jumat (3/4) WIB.
Pada bulan lalu, CONMEBOL memang telah menunda gelaran Copa Libertadores dan Copa Sudamericana musim ini. Penundaan itu terkait kian merebaknya penyebaran virus Covid-19 di sejumlah negara Amerika Selatan.
Pada saat ditunda, Copa Libertadores tengah berada dalam fase penyisihan grup, sedangkan Copa Sudamericana sedang memasuki putaran kedua fase penyisihan.
Total, sebanyak 76 klub top asal Amerika Selatan masih mengikuti dua kompetisi tersebut, yang merupakan dinlai sejajar dengan Liga Champions dan Liga Europa di Benua Eropa. Biasanya, Copa Libertadores dan Copa Sudamericana digelar selama satu tahun penuh, dimulai pada Januari dan berakhir pada November.
Dominguez menyatakan, dengan menilik situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 saat ini, pihaknya belum bisa memberikan kepastian kapan dua turnamen antar klub Amerika Selatan itu kembali bergulir.
''Sangat sulit membuat analisis, kapan kompetisi akan kembali bergulir. Pasalnya, kami masih cukup terkejut dengan dampak pandemi ini. Saya rasa, semuanya akan kembali berjalan normal, tapi memang membutuhkan waktu,'' kata Dominguez.
Selain itu, Dominguez juga tidak menutup kemungkinan terkait skenario terburuk penyelenggaran Copa Libertadores dan Copa Sudamericana musim ini, yaitu digelar tanpa dihadiri penonton.
''Saya sebenarnya sangat berharap, stadion bisa terisi penuh saat kompetisi kembali berjalan. Namun, apabila salah satu cara agar sepak bola bisa kembali bergulir adalah tanpa dihadiri penonton, maka langkah itu harus kami ambil,'' ujar Dominguez.