REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Donald Trump akan bergabung dengan pemerintah negara-negara bagian untuk mengimbau seluruh rakyat mengenakan masker saat berada di luar rumah. Hal itu menyusul pandemi Covid-19 di seluruh Amerika Serikat (AS) yang telah mencatat 6.000 kematian, sedangkan infeksi positif mencapai lebih dari 245 ribu.
Anggota gugus tugas virus corona AS, Deborah Birx mengatakan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam beberapa hari mendatang akan menambahkan rekomendasi soal pemakaian masker ke pedoman tindakan pelindungan pencegahan penularan virus. Namun demikian, Birx mengatakan, bukan berarti warga AS bisa pergi kemanapun. Mereka harus tetap di rumah kecuali ada kepentingan mendesak untuk keluar. Saat di luar rumah itulah yang dibutuhkan untuk mengenakan masker.
Trump mengatakan, warga boleh memakai masker jika para warga menginginkannya. "Jika orang ingin memakainya, mereka bisa pakai," katanya.
Menurut perhitungan Reuters, kasus infeksi positif Covid-19 secara global melebihi anagka satu juta, dan lebih dari 52 ribu orang meninggal di lebih dari 180 negara. Para ahli medis Gedung Putih memprediksi bahwa antara 100 ribu hingga 240 ribu orang AS bisa meninggal karena virus corona, bahkan jika perintah karantina wilayah yang dilakukan pemerintah telah ditaati.
Pemerintah Trump, CDC, dan pejabat kesehatan masyarakat ragu dengan masalah masker sejak pandemi itu mewabah di AS. Mereka awalnya mengatakan, bahwa orang sehat tidak perlu memakai masker.
Wali Kota New York dan Los Angeles sudah lebih dulu mengimbau seluruh warga di wilayah kepemimpinannya untuk melindungi diri dari virus menggunakan masker. Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti meminta warga kota terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) itu untuk mulai memakai masker guna menahan penyebaran Covid-19.
Garcetti mengatakan ia sedang menunggu saran dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS tentang pemakaian masker. Tapi, jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah membuatnya tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Garcetti mengatakan 4 juta warga yang bekerja di bidang yang esensial seperti toko makanan harus mengenakan masker non-medis atau jika tidak ada bandana. Hal itu karena jumlah warga yang terinfeksi di AS terus meningkat.
"Yang jelas, Anda harus tetap berada di rumah, ini bukan alasan untuk tiba-tiba keluar rumah," kata Garcetti, Kamis (2/4).
Sementara itu, Wali Kota New York Bill de Blasio mengutip penelitian bahwa virus dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi yang tidak menujukkan gejala.
"Yang artinya ketika kamu menutup wajahmu, kamu melindungi orang lain," kata de Blasio. Wali kota dari partai Demokrat itu menyarankan warga New York menggunakan syal atau masker buatan sendiri karena masker perlengkapan medis masih sangat kurang.
Persediaan darurat peralatan medis yang dikelola oleh pemerintah AS dilaporkan hampir kehabisan. Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter dan perawat hampir habis di seluruh rumah sakit dan tempat perawatan di seluruh AS.