Warta Ekonomi.co.id, Bogor -- Pemerintah Singapura mendesak para warganya untuk lebih memilih berbelanja secara daring daripada harus datang ke toko swalayan.
Namun, hal itu akan menjadi sulit karena salah satu pemain raksasa di pasar belanja daring Singapura menghentikan pesanan grosir secara sementara karena lonjakan pesanan di tengah wabah corona. Pemain itu adalah anak usaha Alibaba, Lazada.
"Redmart sebagai bagian dari Lazada, tak akan menerima pesanan baru sampai itu dibuka kembali pada Sabtu (4/4/2020)," kata perusahaan, dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga: Amerika Sebut China Palsukan Data Kasus Corona, Kemenlu China Beri Kritik Pedas Kayak Gini!!
Dalam kurun waktu itu, Redmart akan membuat perubahan terhadap stok produknya. Kabarnya, mereka akan memprioritaskan kebutuhan sehari-hari, seperti: beras, tepung, dan telur.
Perusahaan menambahkan, "itu dilakukan demi memenuhi pesanan yang ada."
Redmart sendiri merupakan toko yang menjual bahan makanan seperti Amazon.com. Sejumlah perusahaan serupa tengah dihadapkan dengan kesulitan ekonomi di Negeri Singa dan lonjakan permintaan bahan pangan.
Karena itu, perusahaan-perusahaan itu perlu menghadapi situasi baru di mana permintaan terhadap barang-barang penting melebihi kapasitas operasional.