REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Uno menyatakan, krisis yang dihadapi Indonesia kali ini sangat dahsyat. Berbeda pula dengan krisis yang pernah terjadi pada 1997 sampai 1998.
Sandi menyebutkan, ada tiga jenis krisis yang dirasakan bangsa. Pertama, krisis kesehatan. "Pada 97-98, ini nggak kita hadapi," ujarnya melalui diskusi online yang digelar Rumah Zakat pada Jumat, (3/4).
Kedua, lanjutnya, yakni krisis sosial. Sebab, masyarakat harus menghadapi masalahnya sendiri dan diimbau agar tetap di rumah saja demi mencegah penyebaran wabah corona meluas.
Ketiga, kata dia, tentunya krisis ekonomi. Berbeda dengan kondisi 97-98, Sandi mengatakan, kali ini sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang paling merasakan dampaknya.
"Pada 2020, sektor UMKM dan masyarakat golongan menengah ke bawah mengalami banyak tantangan. Meski begitu, tetaplah positif dalam keadaan yang serba sulit, saya yakin kalau kita positif, semangat, dan optimis, badai pasti berlalu," tutur mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sandi mengatakan, di tengah krisis akibat pandemi corona ini, imunitas UMKM harus diperkuat. Sebab, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
"97 persen lapangan kerja diciptakan oleh UMKM. Sektor tersebut juga memberikan sumbangsih sekitar 60 persen terhadap perekonomian," ujarnya.