Jumat 03 Apr 2020 22:54 WIB

Ikatisa 31 dan KSP Gelar Aksi Bederma lewat Puisi

Bentuk derma atas 50 penyair yang terpilih karyanya adalah APD untuk rumah sakit.

Menulis puisi sambil berderma untuk corona.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Menulis puisi sambil berderma untuk corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara untuk turut berperan dalam membantu para tenaga medis yang berjuang mengobati pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Kelompok Studi Proklamasi (KSP) bersama dengan Ikatan Alumni SMA Negeri 31 Jakarta (Ikatisa31) menggagas kegiatan bertajuk Bederma melalui Puisi Esai Mini.

Denny JA, salah satu penggagas kegiatan, menjelaskan aktifitas ini hadir untuk menggalang solidaritas keprihatinan melalui rangkaian tulisan esai fiksi. Berbeda dengan jurnalisme biasa, kata dia, puisi esai lebih masuk pada dimensi interior, sisi psikologis para pelakunya.

"Dengan merekam suasana batin pandemik corona dalam puisi esai mini Ikatisa31 dan KSP memberi nilai esensi kemanusiaan yang tinggi karena puisi esai mini itu menjadi sebuah derma untuk para medis yang berjuang di gugus depan wabah Covid-19 ini,” katanya di Jakarta, Jumat (3/4).

Denny mengatakan pihaknya akan menggelontorkan dana untuk 50 penyair yang berderma melalui puisi esai. Dana tersebut nantinya dialokasikan untuk membeli Alat Perlindungan Diri (APD) bagi para tenaga medis dengan mencantumkan nama 50 penyair pemenang. Selain itu, pihaknya akan mengundang pula para penyair ASEAN.

"Bentuk derma atas 50 penyair yang terpilih karyanya adalah APD yang akan disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan atas nama 50 penyair,” ujarnya.

Sementara itu, untuk memberikan kekuatan dan daya tarik kegiatan ini, Denny JA sebagai pelopor genre baru di dunia sastra dengan puisi esai nya ini, sangat mendukung pelaksanaan "Berderma Melalui Puisi Esai Mini”.

Denny mengatakan, dalam hidup ini mungkin hanya sekali saja generasi ini mengalami pengalaman tragis seperti pandemik corona. Untuk itu, kata dia, menjadi penting buat para penyair dan penulis mengeksplorasi dan menggali aneka kisah yang menyentuh.

"Ini akan menjadi karya abadi yang akan dirujuk generasi mendatang, karena hasil karya yang terpilih akan dibukukan dan yang tidak terpilih karyanya akan tetap abadi di Fanpage Facebook Berderma melalui Puisi Esai Mini,” jelas Denny yang menjadi salah satu penyokong kegiatan ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement