REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Sebanyak 100 alat rapid test virus Corona (Covid-19) disiapkan untuk 100 wartawan yang bertugas di Kota Depok. Alat rapid test tersebut merupakan bantuan yang diberikan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
"Saya prihatin dengan kurang perhatiannya kita dengan wartawan. Padahal dalam bencana pandemi Covid-19 ini, wartawan masih terus bekerja dan memberitakan segala sesuatu terkait pandemi Covid-19," ujar Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna saat memberikan bantuan 100 alat rapid test Covid-19 kepada Ketua Pembina Depok Media Center (DMC), Rusdy Nurdiansyah, di Balai Kota Depok, Jumat (3/4).
Menurut Pradi, wartawan itu juga sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19. "Wartawan itu saat meliput bertemu dengan beragam orang, sangat riskan untuk terjangkit virus Corona. Saya prihatin dengan kondisi kesehatan wartawan maka saya tergerak menawarkan mereka untuk mengikuti rapid test Covid-19 dan mereka mau dan antusias. Ini semua demi kebaikan bersama," tuturnya.
Ketua Pembina DMC, Rusdy Nurdiansyah yang mewakili rekan-rekan wartawan yang bertugas di Kota Depok mengaku senang mendapat perhatian dari Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Sidik Mulyono. "Memang terkesan selama ini wartawan seakan dilupakan. Dan, tentunya kami senang sekali dengan adanya perhatian ini," katanya.
Rusdy kemudian langsung berinisiatif membentuk panitia pelaksanaan rapid test wartawan Kota Depok dan menghubungi RSU Bunda Margonda Depok untuk pelaksanaan rapid test. "Alhamdulillah pihak RSU Bunda Margonda Depok bersedia membantu untuk pelaksanaan rapid test 100 wartawan yang bertugas di Kota Depok," ujar wartawan senior Republika yang bertugas di Kota Depok.
Setelah disepakati, pelaksanaan rapid test Covid-19 selama dua hari di RSU Bunda Margonda Depok pada Senin 6 April dan Selasa 7 April 2020, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Syaratnya, daftarkan nama, media, alamat rumah sesuai KTP, serta fotokopi KTP dan fotokopi kartu pers/UKW. "Pendafataran ditutup Ahad (5/4). Jumlah alat rapid test ada 100 maka wartawan yang akan ikut serta dibatasi 100 wartawan," kata Rusdy.
Kepala Dinas Kominfo, Sidik Mulyono menjelaskan, rapid test Covid-19 adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
"Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu," katanya.
Jadi, lanjut Sidik, rapid test Covid-19 hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosis infeksi virus Corona atau Covid-19 (positif atau negatif), tapi reaktif dan nonreaktif. Bila reaktif, harus dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR. "Mudah-mudahan kegiatan rapid test wartawan berjalan lancar. Ini bentuk perhatian kami, sebagai mitra dengan pers," katanya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook