Jumat 03 Apr 2020 22:10 WIB

Strategi WFH Agar Pekerjaan-Urusan Rumah Beres Semua

Perlu strategi khusus agar pekerjaan dan urusan rumah beres semua saat WFH.

Work from home, ilustrasi. Perlu strategi khusus agar pekerjaan dan urusan rumah beres semua saat WFH.
Foto: Wallpapaer Flare
Work from home, ilustrasi. Perlu strategi khusus agar pekerjaan dan urusan rumah beres semua saat WFH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa Maya Sita Darlina mengatakan, para pekerja perlu mengatur waktu dan jadwal kegiatan selama bekerja dari rumah (WFH). Menurutnya, strategi tersebut dapat membantu mengatasi stres atau beban psikologis akibat pekerjaan yang menumpuk selama WFH.

"Bekerja dari rumah membuat sebagian masyarakat merasa bosan bahkan jenuh hingga stres," katanya melalui siaran pers Dompet Dhuafa yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Maya mengatakan, tumpang tindih pekerjaan hingga rasa bosan dapat memicu beban pikiran yang negatif bahkan menimbulkan sakit. Pola hidup yang berubah dari kebiasaan juga menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi, bagi para orang tua yang harus mendampingi anak-anak selama belajar di rumah.

"Tak sedikit yang mengeluh dan pusing atau stres menghadapi situasi ini," katanya.

Ketika rumah berubah menjadi kantor, situasi menjadi tumpang tindih dengan tuntutan untuk berinteraksi dengan keluarga. Belum lagi, masyarakat berhadapan dengan situasi yang serba tidak pasti dan banyak informasi negatif beredar di lini masa.

Oleh karena itu, Maya menyarankan perlunya melakukan self regulation, yaitu mengatur waktu atau membuat jadwal kegiatan sehingga satu per satu kegiatan dapat diselesaikan. Melalui self regulation, orang bisa merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi, serta mengadaptasi kondisi dari dalam diri maupun lingkungan untuk mencapai tujuannya. Tentunya

"juga dengan cara yang sesuai dengan cara yang kita inginkan sehingga berdampak positif untuk kita dan keluarga”, ujar dia.

Lebih lanjut, Maya mengatakan, ritme pekerjaan yang padat dan jam kerja yang tinggi di kantor juga perlu disesuaikan dengan suasana kerja di rumah agar seluruh tugas tetap dapat dikerjakan. Bantuan teknologi juga dapat dimanfaatkan sehingga mempermudah dan mempercepat pekerjaan.

"Pada prinsipnya WFH atau bekerja dari rumah itu bukan hari libur, tetapi tetap bekerja. Hanya lokasi kerjanya saja yang berbeda, sehingga perlu penyesuaian dari diri kita untuk bisa menjalankannya dengan baik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement