Sabtu 04 Apr 2020 06:25 WIB

BPOM Gorontalo Buat Hand Sanitizer dari Minuman Keras

Pembuatan hand sanitizer dari minuman keras untuk menyikapi kelangkaan.

Red: Nur Aini
Hand sanitizer (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Hand sanitizer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo menyikapi kelangkaan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) dengan berinovasi membuat dari bahan minuman keras salah satu merek yang ada di daerah tersebut.

“Dalam beberapa hari ini kami telah memproduksi 400 liter minuman keras itu menjadi 80 liter alkohol. Jadi 20 persennya menjadi alkohol, karena tidak semuanya bisa ditarik menjadi alkohol, ada yang masih tertinggal,” ungkap Kepala BPOM Gorontalo Yudi Novianto dalam konferensi pers bersama Gubernur Gorontalo di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (3/4).

Baca Juga

Hand sanitizer dibuat melalui proses destilasi dengan suhu 70 derajat Celcius. Proses destilasi kemudian menghasilkan uap, lalu didinginkan dan menghasilkan cairan dengan kandungan alkohol 77 persen. Alkohol itu selanjutnya dikombinasikan dengan Glycerol dan Hydrogen Peroxide.

“Bedanya Balai POM dengan laboratorium lain adalah kami punya kemampuan untuk mengukur kadar yang dihasilkan berapa. Jadi kami mampu menyuling, memurnikan dan mengukur kadar alkohol yang dikandungnya,” tambah Yudi.