Jumat 03 Apr 2020 23:01 WIB

Khofifah: 28 Orang Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Gubernur jatim Khofifah menyebut pasien covid-19 yang meninggal 11 orang

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah pasien terkonversi negatif COVID-19 di wilayahnya bertambah enam orang sehingga total 28 orang dinyatakan sembuh.

"Jumlah pasien sembuh COVID-19 bertambah enam orang, yaitu tiga di Surabaya dan tiga di Magetan," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (3/4) malam.

Secara rinci, jumlah pasien yang terkonversi negatif atau sembuh sebanyak 28 orang yang masing-masing berasal dari Kota Surabaya sebanyak 16 orang, delapan orang asal Magetan, tiga orang asal Kota Malang, dan seorang lainnya asal Kabupaten Blitar.

Sedangkan, untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim sampai hari ini tetap berjumlah 11 orang, yakni empat orang di Surabaya, dua orang di Sidoarjo dan masing-masing seorang di Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Gresik, Magetan serta Pamekasan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan anjuran pemerintah, seperti tinggal di rumah serta menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

"Boleh keluar rumah, tapi hanya untuk urusan sangat penting. Jaga jarak terus diterapkan dan berjemur di bawah sinar matahari setiap harinya sekitar pukul 10.00 WIB untuk menambah imunitas tubuh," ucap Khofifah.

Sementara itu, total di Jatim saat ini sebanyak 152 orang terkonfirmasi positif COVID-19 atau naik 49 orang dibanding sehari sebelumnya yang jumlahnya 103 orang.

Secara rinci mengenai data pasien positif COVID-19, di Surabaya terdapat 77 orang, Sidoarjo (14), Lamongan (10), Magetan (9), Situbondo (6), Kabupaten Malang (5), Kota Malang (5) dan Nganjuk (4).

Kemudian, Gresik (4), Kabupaten Kediri (4), Lumajang (3), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (1), Jombang (1), dan Kabupaten Madiun (1).

Kemudian, untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 717 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 686 orang.

Berikutnya, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 9.435 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 8.395 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement