Jumat 03 Apr 2020 23:06 WIB

Kesadaran Penggunaan APD Tingkatkan Volume Sampah Berbahaya

Meningkatnya penggunaan APD seperti masker buat volume sampah berbahaya bertambah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Meningkatnya penggunaan APD seperti masker buat volume sampah berbahaya bertambah. Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Meningkatnya penggunaan APD seperti masker buat volume sampah berbahaya bertambah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan peningkatan kesadaran masyarakat untuk memakai alat pelindung diri (APD) di antaranya masker dan sarung tangan sekali pakai berdampak pada peningkatan jumlah jenis sampah berbahaya. Sampah jenis itu potensial masuk kategori infeksius atau berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit.

Ia menyebut kesadaran penggunaan peralatan APD yang masuk kategori limbah bahan beracun berbahaya (B3) akhirnya meningkatkan risiko yang membahayakan keselamatan dan kesehatan umum. "Sebelumnya, limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Namun sekarang sampah jenis ini juga banyak timbul dari rumah tangga, sehingga dibutuhkan penanganan khusus," kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (3/4).

Baca Juga

Karena itu, Dinas Lingkungan HidupDKI Jakarta menerapkan protokol pengelolaan limbah B3 dari rumah tangga dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Selain itu, juga untuk melindungi petugas kebersihan di garda depan yang terlibat dalam penanganan sampah," jelasnya.

Pengelolaan limbah infeksius dari fasilitas pelayanan kesehatan berpedoman pada Permen LHK Nomor 56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. "Tata kelola ini sudah berjalan. Rumah sakit dan klinik kesehatan telah bekerja sama dengan jasa pengolahan limbah medis yang berizin dari Kemen LHK," katanya.