Dua orang warga memakai masker saat mengunjungi Distrik Seni saat wabah penyakit virus Corona di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Suasana Stasiun kereta Union Station yang hampir kosong saat terjadinya wabah virus Corona di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Seorang pria mengenakan masker saat keluar dari kereta bawah tanah di Stasiun Alvardo Street ketika wabah penyakit virus Corona di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Foto udara lalu lintas yang lengang di persimpangan jalan raya Interstate 10 dan Interstate 110, ketika diberlakukan peraturan untuk diam di rumah saat wabah penyakit virus Corona di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Orang tua dan anaknya mengenakan masker saat memasuki stasiun bawah tanah ketika wabah penyakit virus Corona di Stasiun Pershing Square, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Spanduk tulisan yang berisi pesan harapan di dekat jalan bebas hambatan Interstate 10, ketika diberlakukan peraturan untuk diam di rumah saat wabah penyakit virus Corona di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (2/4). (FOTO : EPA)
Sebuah tanda lalu lintas yang menunjukan jalan buntu di depan deretan gedung kota New York terlihat dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Selasa (31/3). Kota New York merupakan pusat penyebaran virus Corona di Amerika Serikat (FOTO : EPA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat mengalami hantaman terburuk akibat wabah COVID-19. Kasus positif corona di negara itu telah menginfeksi 259.750 orang di negara adidaya itu, dengan angka meninggal 6.603 di antaranya meninggal.
Kondisi ini menempatkan Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus positif tertinggi 3 kali lipat kasus di negeri asal virus ini, China
sumber : EPA-EFE
Advertisement