Sabtu 04 Apr 2020 01:51 WIB

Penyintas Corona Ini Ajak Peneliti Indonesia Temukan Vaksin

Upaya riset vaksin harus ikut dilakukan Indonesia sebagaimana negara lain.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Penyintas Covid-19 dan berhasil sembuh, Prof Idrus Paturusi (kanan) mengajak peniliti Indonesia untuk riset dan menemukan virus Covid-19. Foto Idrus Paturusi (kiri) bersama mantan menteri pertanian Amran Sulaiman (kanan).- ilustrasi
Foto: Istimewa
Penyintas Covid-19 dan berhasil sembuh, Prof Idrus Paturusi (kanan) mengajak peniliti Indonesia untuk riset dan menemukan virus Covid-19. Foto Idrus Paturusi (kiri) bersama mantan menteri pertanian Amran Sulaiman (kanan).- ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski masih dirawat di rumah sakit, Prof Dr dr Idrus Paturusi sudah mulai memikirkan upaya untuk menghentikan penyebaran wabah ini. Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, mengatakan, jika berhasil sembuh sepenuhnya dari serangan virus Covid-19, di kepalanya sudah ada banyak hal yang direncanakan.

Salah satunya, dokter yang dikenal kerap berada di lokasi-lokasi bencana ataupun konflik ini mengajak para ilmuwan Indonesia untuk menemukan vaksin ataupun obat Covid-19. "Peluang untuk menemukannya masih terbuka luas. Sekali lagi, Indonesia punya banyak orang pandai, orang pintar," kata Idrus lewat rekaman video yang diunggah akun YouTube dr Helmiyadi SpOT, Jumat (3/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan, upaya riset harus ikut dilakukan Indonesia, sebagaimana negara lain, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kini telah menjangkiti hampir dua ribu rakyat Indonesia. "Sekarang kita sudah digerogoti oleh virus ini, tapi yang menjadi masalah, dan saya kira ini masih gelap, oleh karena obatnya belum ada," katanya.

Ia pun berharap agar pemerintah pusat mau menyediakan dana untuk riset ini. Selain akan sangat bermanfaat untuk menghentikan wabah tersebut, Idrus juga meyakini penemuan vaksin atau obat itu akan menjadi nilai jual yang tinggi bagi Indonesia. "Kita buat vaksin sehingga kita jangan jadi penonton, kita jangan hanya jadi pasar," kata Idrus.

Diketahui positif Covid-19 pada 25 Maret lalu, kondisi Idrus kini telah membaik meski masih berada di ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RSUH). Berdasarkan hasil pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) ketiga, Idrus dinyatakan sudah negatif Covid-19. Namun, dia masih harus diperiksa sekali lagi guna memastikan bahwa ia benar-benar sudah negatif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement