Sabtu 04 Apr 2020 06:20 WIB

Olimpiade Ditunda, Pedayung Inggris Pilih Pensiun

Ransley menilai penundaan olimpiade ke tahun depan sebagai langkah terlalu jauh.

Red: Endro Yuwanto
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. (Ilustrasi). Pedayung Inggris, Tom Ransley, memilih pensiun setelah menilai penundaan Olimpiade Tokyo 2020 ke tahun depan sebagai sebuah langkah yang terlalu jauh.
Foto: EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. (Ilustrasi). Pedayung Inggris, Tom Ransley, memilih pensiun setelah menilai penundaan Olimpiade Tokyo 2020 ke tahun depan sebagai sebuah langkah yang terlalu jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedayung Inggris, Tom Ransley, memilih pensiun setelah menilai penundaan Olimpiade Tokyo 2020 ke tahun depan sebagai sebuah langkah yang terlalu jauh. Atlet 34 tahun itu meraih medali emas dalam dayung beregu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan perunggu empat tahun sebelumnya.

"Waktu saya sebagai pedayung sudah selesai. Setelah 20 tahun dan dua medali olimpiade, rasanya saya sudah tidak ada lagi yang bisa saya berikan atau raih," kata Ransley kepada BBC sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (3/4) malam. "Penundaan jadwal Olimpiade Tokyo ke tahun 2021 mendorong keputusan ini."

Ransley sebelumnya sempat mengungkapkan harapannya bisa masuk dalam tim utama Britania Raya untuk Tokyo, sebagai tengara penghabisan kariernya. Namun, kondisinya perlahan mulai menurun dan menimbulkan keraguan bahkan sebelum pandemi virus corona mengganggu semua jadwal kompetisi olahraga.

Tiga sesi latihan sehari, menurut Ransley, telah menguras ketahanan tubuhnya hingga melampaui batas kemampuan dan semangat itu perlahan meredup.