REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Ichsan Mustari memprediksi kasus terkait Covid-19 di Sulsel masih akan mengalami peningkatan. "Ini tergantung kepadatan penduduk, dengan 7 juta penduduk Sulsel pastinya kontak lebih banyak. Jadi kemungkinan masih naik kasus ini. Itu karena sosial distancing masih belum ada, budaya yang melibatkan banyak orang masih dijalankan," ujarnya di Makassar, Jumat (3/4).
Berdasarkan data yang ada per tanggal 3 April 2020 pada pukul 20.00, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 merilis orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.725 orang, sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 172 orang dan positif Covid-19 sebanyak 80 orang, enam di antaranya meninggal dunia.
dr Ichsan menyampaikan terdapat satu asumsi dari meningkatnya angka kasus di Sulsel dibanding provinsi lainnya di Indonesia timur. Dia mengatakan, kasus yang tingggi ini menjadi acuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mengetahui cluster dari covid-19 di kabupaten/kota.
"Bisa jadi mereka hanya terlambat mendapatkan hasil, seperti Makassar di awal, mereka masih harus menunggu hasil spesimen dari pusat. Sekarang kita sudah lakukan pemeriksaan langsung di sini dan hasilnya kita segera dapatkan," katanya.
Selain itu, angka kasus ini sekaligus memperlihatkan kinerja Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel untuk melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang telah kontak dengan pasien positif corona. "Ini menjadi tanda, migrasi manusia dibatasi karena jumlahnya ini sekarang sudah banyak mengarah ke transmisi lokal," ujarnya.
Oleh karena itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini kembali menekankan physical distancing untuk tidak diabaikan. Ichsan yang saat ini pun tengah mengisolasi diri di rumah karena juga positif Covid-19 menjelaskan proses penularan virus ini melalui hidung dan mulut orang sakit. Karena itu jika bertemu positif corona dan jarak kurang dari satu meter, kemungkinan tertular lebih besar.
Selain itu melalui tangan, seperti gagang pintu, tombol lift dan benda lainnya kemudian memegang area wajah. Itu juga bisa menularkan. "Inilah pentingnya harus selalu mencuci tangan. Kepatuhan dan kedisiplinan sangat penting agar bisa memutus mata rantai," ujarnya.
Dokter Ichsan melanjutkan bahwa istirahat yang cukup sangat penting untuk memperkuat daya imun. Begitu pula gizi seimbang untuk mencegah penularannya.