REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah penyelenggara La Liga Spanyol bertemu dengan Asosiasi Pemain Sepak Bola Spanyol (AFE) Kamis (2/4) lalu, para pesepak bola setuju gajinya dipotong selama pandemi covid-19. Sebanyak 20 kapten tim La Liga Spanyol menyatakan sadar harus bertindak di tengah pandemi.
Namun, para kapten itu belum sepakat dengan angka pemotongan yang diajukan operator La Liga. Presiden La Liga, Javier Tebas menjelaskan, seluruh pesepak bola harus memahami penyelenggara kompetisi rugi hingga 49 persen karena pandemi virus corona. Tebas mengaku, pemasukan dari hak siar stasiun TV dan iklan menurun tajam.
Presiden AFE, David Aganzo menyatakan, pihaknya akan bernegosiasi dengan La Liga untuk mencari jalan tengah yang menguntungkan bagi semua pihak. Ia menegaskan, penyelenggara kompetisi juga harus memperhatikan kesehatan para pemain. Terlebih lagi, belum ada kepastian jadwal liga akan kembali bergulir atau tidak.
AFE juga akan berkoordinasi dengan kapten tim dari Divisi II dan kasta yang lebih rendah untuk menentukan upah yang tepat di tengah pandemi. Dalam laporan Marca, Sabtu (4/4), pemain meminta pemotongan gaji 8 hingga 10 persen, namun angka itu ditolak oleh La Liga.