Sabtu 04 Apr 2020 11:57 WIB

Ekosistem Dunia Perbukuan Terganggu karena Covid-19

Bagi dunia perbukuan, dampak pandemi covid-19 dirasakan sangat berat.

Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta Hikmat Kurnia.
Foto: Republika/thoudy Badai
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta Hikmat Kurnia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hikmat Kurnia, Ketua Ikapi DKI Jakarta

Pandemi covid-19 tidak hanya menjadi masalah dunia kesehatan, tetapi juga merembet ke berbagai sektor, termasuk ekonomi. Kecepatan dan keluasaan penyebarannya mengharuskan aktivitas masyarakat dan berbagai lembaga berhenti.

Berbagai perusahaan mengharuskan karyawannya untuk bekerja dari rumah (work from home). Kondisi ini sebagai bagian dari strategi menahan penyebaran Covid-19 melalui social/physical distancing, menjaga jarak. Akibatnya, aktivitas ekonomi terganggu. Mobilitas masyarakat terhenti. Pusat-pusat perdagangan dan bisnis menjadi sepi. Lalu lintas distribusi barang dan jasa pun mengalami penurunan aktivitas.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam press conference pada tanggal 1 April 2020 tentang langkah penguatan perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak Covid-19, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global diperkirakan negatif. Untuk kasus Indonesia beresiko turun sangat dalam menjadi 2,3 persen pada skenario berat dan berlanjut menjadi negatif -0,4 persen pada skenario sangat berat. Kondisi ini mengacu pada analisis berbagai lembaga tentang estimasi perkembangan penyebaran Covid-19 di Indonesia.