REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 ormas keagamaan dari berbagai agama di Indonesia yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) meminta kepada semua pihak tidak mempolitisasi krisis virus corona atau Covid-19. Hal ini disampaikan Ketua Umum LPOI Prof KH Said Aqil Siraj saat konferensi pers di Kantor LPOI, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (3/4).
"Meminta agar seluruh pihak dapat menghilangkan stigma terhadap warga yang terpapar Covid-19, serta tidak ada politisasi dan komodifikasi atas krisis yang melanda bangsa ini," ujar Kiai Said dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (4/4).
Selain itu, Kiai Said juga mengimbau masyarakat selalu menyaring semua informasi terkait masalah virus Covid-19. Apalagi, di media sosial sangat rawan beredarnya berita bohong atau hoaks.
"Hendaknya setiap umat beragama tidak mudah percaya dan membagikan hoaks terkait pandemi Covid-19," ucap Kiai Said.
Kiai Said mengatkan, saat ini para tenaga medis tengah berada di garis terdepan untuk menangani pasien yang terpapar virus corona. Karena, Kiai Said mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang berjuang di jalan Allah tersebut.
"Dan kepada relawan, baik para dokter dan para medis kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Allah lah yang akan memalas kalian dan kami berdoa mudah-mudahan kalian selalu dijaga kesehatannya oleh Allah, oleh Tuhan yang Maha Kuasa," kata Kiai Said.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengimbau masyarakat agar selalu mendoakan para petugas medis yang telah berpulang ke sisi Allah. Karena, mereka telah rela mempertaruhkan nyawanya untuk keselamatan seluruh warga Indonesia.
"Kepada para pahlawan yang telah mengorbankan nyawanya demi keselamatan para penderita Covid-19, kita doakan agar arwahnya diterima di sisi Allah dan kepada keluarga yang ditinggal semoga diberi ketabahan," kata Kiai Said.