REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Kepala Kampung Koto Rawang, Nagari Lakitan Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Baktiar Buyung, dianiaya usai melakukan kegiatan sosialisasi bahaya virus corona jenis baru atau covid-19, Jumat (3/4). Baktiar telah dirawat di Puskesmas Kambang.
"Kepala Kampung Koto Rawang, Baktiar Buyung, mengalami luka lebam di bagian mata dan jempol tangannya terkilir akibat penganiayaan tersebut," kata Wali Nagari Lakitan Timur, Amril di Lengayang, Pesisir Selatan, Sabtu (4/4).
Penganiayaan itu bermula ketika Baktiar menyosialisasikan bahaya covid-19 ke salah satu warung di kampung setempat. Sesampainya di warung yang dimaksud, ia melihat sekelompok remaja tengah bermain domino sambil merokok. Ia pun menegur serta mengarahkan agar para remaja itu pulang dan tidak lagi mengulang perbuatan itu.
Berikutnya, Baktiar melanjutkan sosialisasi ke warung lainnya. Tidak berapa lama di lokasi, istri dari pemilik warung pertama mendatanginya sambil meluapkan kekecewaan pada kepala kampung itu.
Istri pemilik warung itu kemudian mengancam akan melaporkan perbuatan Baktiar kepada paman para remaja yang telah dibubarkan. Baktiar pun melanjutkan sosialisasi ke sejumlah warung, dan rumah warga hingga menjelang sore.
Sesampai di kediamannya, pria berinisial E (55 tahun) datang dan meminta Baktiar segera ke warung tempat ia membubarkan para remaja. Setibanya di warung yang dimaksud, E langsung menganiaya Baktiar yang dinilai telah berbuat tidak patut pada keponakannya.
"Karena kondisi Baktiar terlihat lemas usai kejadian, kami pun langsung melarikan yang bersangkutan ke Puskesmas Kambang, dan kejadian ini juga sudah kami laporkan ke Polsek Lengayang" ucap Amril.
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pesisir Selatan, Rinaldi menyatakan, pemerintah kabupaten setempat memperkuat lagi sosialisasi bahaya covid-19 terhitung sejak Kamis (2/4) hingga sepekan ke depan. Hal tersebut dituangkan dalam surat dengan nomor: 130/574/KSB-Pol/IV/2020, salah satu poinnya ialah mendorong peran camat dan forkompinca bersama aparatur nagari untuk memperkuat sosialisasi.