REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Warganet Malaysia beramai-ramai membantu memasarkan dagangan yang biasa dijual pedagang kecil dengan memanfaatkan media sosial. Hal ini menyusul larangan berdagang di tengah pandemi virus corona di beberapa negara bagian Malaysia.
Lima negara bagian Malaysia telah melarang bazar makanan Ramadhan untuk mencegah berkumpulnya banyak orang. Diperkirakan ada lebih banyak negara bagian yang akan segera bergabung.
Perancang grafis Amirul Rafiq memulai sebuah grup Facebook bernama Seremban Online Bazaar Ramadhan 2020. Ini dibuat ketika ia mendengar bahwa tidak akan ada bazar seperti itu di Negeri Sembilan tahun ini. Amirul mengatakan penjual bazar Ramadhan dapat mempromosikan bisnis mereka melalui grup daring dan kemudian menghubunginya untuk mengatur pengiriman.
"Di Seremban, mungkin ada sekitar 1.000 penjual yang biasanya mendirikan warung di lokasi pasar Ramadhan yang populer. Ketika diumumkan mereka tidak dapat melakukan bisnis apa pun tahun ini, seorang teman yang juga penjual bertanya apakah kita dapat memulai pengaturan membangun jaringan untuk membantu mereka melakukan pengiriman," katanya dilansir Straits Times, Sabtu (4/4).
Amirul mengatakan, grup tersebut sekarang memiliki lebih dari 7.000 anggota. Dia mengatakan rencananya adalah membantu penjual meningkatkan kesadaran tentang hidangan yang akan mereka tawarkan selama Ramadhan dan membuat pelanggan tertarik.
Negara bagian Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Terengganu, dan Kedah telah memutuskan tidak mengorganisir pasar-pasar ini. Bahkan ketika para menteri Kabinet federal mengatakan mereka belum membuat keputusan mengenai masalah ini.
Bazar tahunan menampilkan kios-kios yang menjual makanan dan minuman yang baru dimasak. Kios-kios didirikan di sepanjang jalan tertutup dan di tempat parkir terbuka di seluruh negeri.
Kalangan Muslim Melayu sering berkunjung mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Singapura juga telah mengumumkan pasar-pasar Ramadhan tidak akan diadakan tahun ini.
Warga Terengganu, Mohd Wan Azenan, yang telah berjualan di pasar-pasar Ramadhan sejak 2012, mendirikan kelompok Bungar Ramadhan Online Dungun dengan istrinya Rozana Manaf pada 31 Maret lalu. Kelompok daring ini dibuat untuk membantu para pedagang mempromosikan bisnis makanan mereka untuk pengiriman selama bulan Ramadhan. Sekarang kelompok ini telah memiliki lebih dari 600 anggota.