REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan keberadaan wabah pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan pariwisata menurun. Hal ini berpengaruh pada kondisi hotel-hotel di Bali yang mulai sepi.
"Situasi saat ini, selain karena pandemi global, juga ada ketentuan pembatasan kunjungan baik yang transit maupun yang datang ke wilayah Indonesia. Tentu akhirnya hotel mulai sepi tidak ada tamu, dan berdampak pada pemandu kita sehingga tidak punya pekerjaan," kata I Putu Astawa, Sabtu (4/4).
Ia menjelaskan saat ini tamu yang datang ke Bali per hari hanya 500 orang. Apabila dibandingkan dengan di waktu normal kunjungan bisa sampai 10.500 sampai 11 ribu per hari. Kunjungan ini masih didominasi dari Australia.
"Jadi memang tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur di sini atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga yang masih tinggal di sini. Yang terpenting sekarang menyangkut masalah jiwa manusia untuk tidak terpapar," katanya.
Ia berharap kondisi ini berlangsung sementara dan semoga Mei ini sudah selesai dan mereda. "Jadi tinggal pemulihannya saja, harapan saya yang mendesakagar tidak terjadi penularan lagi. Sehingga bisa melandai dan sembuh semua. Kemudian kedua, karyawan kita bisa dibantu, artinya yang dibawah garis kemiskinan itu bisa dibantu untuk mempertahankan daya beli mereka agar membantu keluarganya lagi," kata Putu Astawa.
Kepala Badan Pusat Statistik Bali Adi Nugroho mencatat kedatangan wisatawan mancanegara langsung ke Bali pada Februari 2020 sebanyak 363.937 kunjungan dan terjadi penurunan hingga -31,19 persen apabila dibandingkan dengan Januari 2020.
"Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebagian besar melalui bandara, yaitu sebanyak 358.254 kunjungan atau sebesar 98,44 persen. Seddangkan yang masuk ke Bali dari pelabuhan laut di Februari 2020 sebanyak 5.683 kunjungan atau 1,56 persen," ujar Adi.
Jika dilihat dari asal negaranya yang paling banyak datang langsung ke Bali di Februari 2020, terbanyak dari Australia 22,50 persen, India 8,24 persen, Jepang 6,21 persen, Rusia 5,48 persen, Amerika Serikat 5,03 persen, Inggris 4,76 persen, Korea Selatan 4,23 persen, Perancis 3,71 persen, Jerman 3,30 persen, dan Malaysia 2,93 persen.
Sedangkan untuk wisatawan China, kunjungannya hanya 4.376 dengan penurunan hingga -96,08 persen apabila dibandingkan dengan Januari 2020 yang mencapai 111.515 kunjungan ke Bali.