Sabtu 04 Apr 2020 19:49 WIB

Dokter Rabithah Wafat, Habib Zen: Beliau Berdedikasi Tinggi

Dokter Lukman Shebubakar meninggal akibat terjangkit virus corona.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Dokter Rabithah Wafat, Habib Zen: Beliau Berdedikasi Tinggi. Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar Smith
Foto: Republika/Darmawan
Dokter Rabithah Wafat, Habib Zen: Beliau Berdedikasi Tinggi. Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar Smith

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith turut berbelasungkawa atas wafatnya dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Lukman Shebubakar. Beliau adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jakarta Selatan.

Menurut Habib Zein, almarhum juga merupakan anggota Rabithah Alawiyah. "Beliau adalah salah satu dokter Alawiyin yang otomatis anggota Rabithah," ujar Habib Zein saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (4/4).

Baca Juga

Habib Zein mengatakan, Lukman merupakan salah satu dokter yang berdedikasi tinggi dan masuk dalam keluarga besar Rabithah Alawiyah. Menurut dia, semasa hidupnya almarhum juga memiliki perhatian yang besar kepada masyarakat kecil.

"Beliau adalah dokter yang berdedikasi tinggi, memiliki perhatian yang luar biasa kepada masyarakat kecil. Rohimahullah rahmatal abrar," kata Habib Zein.

Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan melalui akun resmi Instagram-nya tiga dokter telah meninggal dunia akibat terjangkit virus corona pada Sabtu (4/4). Ketiga dokter tersebut yaitu Bernadette Albertine Fransisca, Ketty Herawati Sultana, dan Lukman Shebubakar.

Melalui akun Instagram PB IDI tersebut, Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih juga turut berduka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Lukman Shebubakar. Dia juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan.

"Semoga hal-hal baik yang menjadi perjuangan beliau, diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia," ucap Daeng.

Almarhum Lukman adalah dokter spesialis bedah ortopedi dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Ia menamatkan pendidikan Kedokteran Spesialis Bedah Ortopedi di Universitas Indonesia pada 1989. Setelah lulus, kemudian dia menjadi anggota IDI.

Adapun layanan kesehatan yang diberikan yakni Konsultasi Ortopedi, Artroskopi, Bedah Ortopedi. Beliau berpraktik di RS Premier Bintaro, RS Bethsaidah Tangerang, dan Rumah Sakit Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement