REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool mengumumkan keputusan merumahkan karyawan mereka, dampak dari penangguhan Liga Primer Inggris karena pandemi virus corona (Covid-19). Meski begitu, Liverpool menjamin membayar penuh gaji karyawan yang dirumahkan.
"Klub mengkonfirmasi para staf itu akan dibayar 100 persen dari gaji mereka, untuk memastikan tak seorang pun dari klub ini mengalami kesulitan finansial," demikian pengumuman laman resmi Liverpool, Sabtu (4/4).
"Bulan lalu, klub juga sudah mengkonfirmasi akan membayar staf pertandingan dan non-pertandingan selama Liga Premier ditangguhkan," tulis pernyataan yang sama.
Pengumuman itu disampaikan Liverpool menyusul keputusan terkini dari Liga Premier mengenai perpanjangan masa penangguhan musim 2019/20 tanpa tenggat waktu, membatalkan rencana melanjutkan pertandingan pada Mei.
Liverpool, yang berada di puncak klasemen dan cuma berjarak enam poin dari gelar juara Liga Premier, menyatakan mendukung penuh keputusan bahwa kompetisi hanya boleh dilakukan ketika keadaan sudah dinyatakan aman.
Klub yang mayoritas kepemilikannya dipegang konsorsium Fenway Sports Group itu juga mengumumkan tengah memulai diskusi dengan pemain dan jajaran pelatih mengenai rencana pemotongan gaji selama masa penangguhan berlangsung.
Liga Premier sebelumnya menyarankan klub-klub peserta untuk memotong gaji pemain dan pelatih hingga 30 persen dari total pendapatan tahunan, guna menyokong karyawan rentan terdampak krisis finansial akibat pandemi.