REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki terus membawa warganya dari luar negeri pulang sebagai bagian dari tindakan perlindungan warga negara terhadap virus corona tipe baru atau Covid-19. Kali ini, Turki memulangkan hampir 600 warganya dari Ukraina dan Montenegro.
"Sebanyak 103 warga negara, yang sebagian besar adalah siswa dibawa kembali ke Turki dari Ukraina. Sementara sebanyak 479 lainnya dipulangkan dari Montenegro," ujar Menteri Luar Negeri Turki Melvut Cavusoglu dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (5/4).
Orang-orang yang baru tiba di Turki akan mengikuti prosedur kesehatan negara. Mereka akan dipantau selama 14 hari.
Setelah awalnya muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China, SARS-Cov-2 yang menimbulkan penyakit Covid-19 ini telah menyebar ke setidaknya 181 negara dan wilayah di seluruh dunia. Episentrum wabah virus pun kini telah bergeser ke Eropa dan Amerika Serikat.
Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 60 ribu jiwa, dan menginfeksi lebih dari 1,1 juta orang di dunia. Turki memiliki jumlah infkesi dan kematian yang semakin hari semakin meningkat.
Pemerintah Turki juga telah memberlakukan sejumlah kebijakan guna mengekang penyebaran virus di negara terebut. Termasuk menggelontorkan dana stimulus ekonomi untuk orang-orang yang terdampak dari pandemi korona. Presiden Turki pun telah berjanji memberikan tujuh bulan gajinya untuk penanganan corona di negara terebut.