REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil didampingi Wali Kota Bandung Oded M. Danial meninjau pelaksanaan rapid test Covid-19 berkonsep drive-through (drive-thru) di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4).
Menurut Ridwan Kamil, Kota Bandung merupakan salah satu penerima bantuan alat rapid diagnostic test (RDT) Covid-19 terbanyak di Jabar. Meski begitu, jumlah tersebut masih kurang karena Jabar membutuhkan sedikitnya 100 ribu hingga 300 ribu tes untuk mengetahui peta persebaran Covid-19 secara lebih akurat.
“Jadi kita bagikan dulu semampu kita. Sudah ada 60 ribu (alat tes) dibagikan ke seluruh Jawa Barat, salah satu yang terbesar adalah Kota Bandung,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil pun berharap, peta sebaran Covid-19 dari hasil tes masif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar secara merata di seluruh kabupaten/kota bisa diketahui maksimal dua pekan ke depan agar memaksimalkan pemetaan virus SARS-CoV-2 itu.
“Saya berharap tidak lebih dari 14 hari ke depan semuanya sudah (selesai tes), sehingga kita bisa punya peta. Memang kita setiap hari menghadapi berita buruk, tapi harus dihadapi. Inilah kesiapan Jawa Barat. Semakin banyak tes, semakin kita bisa memetakan (persebaran),” papar Emil.
Selain memantau pelaksanaan rapid test Covid-19 di Balai Kota Bandung, Emil pun turut memantau lokasi rapid test di Gedung Sate yang dilakukan pada hari yang sama.
Sementara itu, saat mendampingi Emil di Balai Kota, Wali Kota Bandung Oded M Danial melaporkan bahwa pihaknya telah menerima 2.800 alat RDT dari Pemprov Jabar. Dari jumlah tersebut, 2.100 alat digunakan untuk rapid test drive-thru, termasuk digunakan untuk memeriksa hingga 300 orang di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate hari ini.
“Alhamdulillah hari ini kita di Kota Bandung tepatnya di Balai Kota dan Gedung Sate sedang melaksanakan rapid test, rencananya hari ini 300 (orang). Alat-alatnya diberikan oleh bantuan dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ke Kota Bandung,” papar Oded.