Ahad 05 Apr 2020 12:18 WIB

Imbas Corona, Pesawat Ini Terbang Hanya dengan 1 Penumpang

Penumpang menaiki pesawat American Airlines 4511 dari Washington menuju New Orleans.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Qommarria Rostanti
Penumpang duduk di kursi pesawat (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Penumpang duduk di kursi pesawat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Virus corona berdampak besar bagi penerbangan Amerika Serikat (AS). Beberapa penerbangan harus menghadapi penurunan penumpang. Bahkan, ada pesawat yang hanya membawa satu penumpang dalam penerbangan.

Maskapai American Airlines Group Inc melakukan 119 penerbangan dari Washington Reagan National pada Jumat (3/4). Pada hari itu, ada delapan keberangkatan yang memiliki satu penumpang saja, sedangkan selebihnya hanya beberapa orang.

Apabila melihat catatan penerbangan tahun lalu, pada hari yang sama maskapai tersebut mengoperasikan 254 penerbangan dari bandara yang sama. "Tidak lama lagi kami bahkan akan kehabisan orang untuk membatalkan pada penerbangan AS," ujar Wakil Presiden Senior American Airlines untuk Strategi Jaringan, Vasu Raja.

Penerbangan yang hampir kosong telah menjadi potret baru bagi maskapai penerbangan AS saat ini. Penumpang tunggal tersebut adalah fotografer Reuters, Carlos Barria. Dia menggunakan pesawat American Airlines 4511 dari Bandara Nasional Washington Reagan ke New Orleans pada Jumat (3/4) untuk bekerja. Dia adalah satu-satunya penumpang dari 76 kursi yang tersedia.

"Ada saat-saat canggung," kata Barria dikutip dari Reuters.

Meski Barria menjadi penumpang satu-satunya, segala prosedur penerbangan tetap dilakukan tetapi dengan lebih pribadi. Contohnya, pilot mendekati kursinya untuk secara pribadi menjelaskan penundaan lepas landas karena masalah mekanis. Biasanya kondisi itu dilakukan dengan menggunakan pengeras suara di dalam pesawat.

"Maskapai ingin kami terus memberikan perjalanan udara yang aman melalui krisis ini. Kami harus terus terbang seperti yang diminta dan melayani penumpang yang perlu melakukan perjalanan," kata Chief Executive Officer American Airlines, Doug Parker.

Dalam upaya melindungi penumpang dan kru, maskapai penerbangan mengurangi layanan minuman dan makanan ringan. Peningkatan prosedur pembersihan kabin dilakukan, termasuk penggunaan sarung tangan oleh pramugari.

Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) melaporkan, hanya ada 129.763 wisatawan pada Jumat (3/4). Kondisi ini berbanding terbalik dengan 2,48 juta pada hari yang sama tahun lalu. Maskapai penerbangan AS pun "membakar" uang setiap hari agar tetap beroperasi.

Kondisi ini membuat maskapai mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah. Pengajuan ini dimaksudkan untuk membantu memenuhi gaji karyawan dan memastikan staf terlatih tetap tersedia begitu krisis usai.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan adanya 277.205 kasus virus corona baru di negara tersebut pada Sabtu (4/4). Jumlah tersebut meningkat 37.926 kasus dari hitungan sebelumnya. Sementara itu, jumlah kematian telah meningkat 1.150 menjadi 6.593 orang.

Secara global, angka kasus positif virus corona lebih dari 1,2 juta kasus pada Ahad (5/4). AS menjadi negara penyumbang kasus infeksi terbesar di dunia saat ini meski korban meninggal dunia di Italia menjadi yang tertinggi, yaitu 15.362 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement