Ahad 05 Apr 2020 12:20 WIB

Jumlah ODR Corona di Kota Madiun Capai 310 Orang

Pemkot Madiun terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Jawa Timur, masih berjualan (ilustrasi).
Foto: Antara/Siswowidodo
Pedagang di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Jawa Timur, masih berjualan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mencatat jumlah warganya yang berstatus orang dalam risiko (ODR) terpapar virus corona atau Covid-19 terus bertambah seiring masih berlangsungnya pandemik tersebut di Tanah Air.

Berdasarkan peta penyebaran Covid-19 di laman http://dashboard.madiunkota.go.id/ milik Pemkot Madiun per tanggal 4 April 2020 hingga pukul 13.00 WIB, jumlah ODR di Kota Madiun, Jawa Timur mencapai 310 orang. Jumlah tersebut naik signifikan dari pekan lalu per tanggal 29 Maret 2020 hingga pukul 12.00 WIB yang mencapai 90 orang.

"Pemkot Madiun terus mengoptimalkan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah setempat. Salah satunya dengan melakukan pembatasan akses, utamanya akses kesehatan dan urusan logistik," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Madiun, Noor Aflah saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait akses lalu lintas dari dan ke Kota Madiun di kantor Dishub Kota Madiun, Sabtu (4/4).

Adapun, ODR adalah mereka yang diketahui telah bepergian ke daerah terjangkit, namun kondisinya tetap sehat. Orang dengan status ODR tetap harus diperhatikan karena yang bersangkutan bisa saja menjadi carrier atau penular virus jika ternyata terkonfirmasi positif meskipun tidak menunjukkan gejala atau orang tanpa gejala.

Sesuai data, sebanyak 310 ODR tersebut tersebar di 26 dari 27 kelurahan di Kota Madiun. Hanya satu kelurahan yang bersih dari status ODR, orang dalam pemantauan (ODP), maupun pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Madiun, yakni Kelurahan Kuncen.

Sedangkan lima kelurahan tertinggi yang jumlah ODR-nya mencapai lebih dari 19 orang, yakni paling banyak Kelurahan Kejuron sebanyak 26 orang, Banjarejo sebanyak 23 orang, Mojorejo 22 orang, Nambangan Lor 21 orang, serta Kelurahan Kanigoro dan Rejomulyo yang sama-sama 19 orang.

Aflah menjelaskan, pembatasan akses masuk ke Kota Madiun untuk pengoptimalan sterilisasi. Sehingga, penyebaran virus Corona dapat dicegah serta mempertahankan Kota Madiun untuk zero kasus positif Corona. Sejumlah jalan utama akses masuk Kota Madiun diberlakukan pembatasan untuk mengurangi lalu lalang kendaraan. Jalan akan ditutup pada pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB dan malam mulai pukul 19.00 WIB hingga 23.00 WIB. Selebihnya jalan akan dibuka.

Aflah menegaskan tidak ada akses yang sulit dari dan ke Kota Madiun. Kota Madiun, tidak memberlakukan lockdown. Namun, pembatasan hanya untuk manusianya sesuai instruksi Presiden yang tertuang dalam PP Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB).

Sesuai Monitoring Data Covid-19 Kota Madiun hingga tanggal 4 April 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah ODR mencapai 310 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 35 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) delapan orang, dan terkonfirmasi positif Covid-19 nihil.

PDP sebanyak delapan orang tersebut terdapat di Kelurahan Taman sebanyak empat orang, serta Kelurahan Kanigoro, Rejomulyo, dan Oro-Oro Ombo masing-masing satu orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement