Ahad 05 Apr 2020 13:20 WIB

9 Negara Bagian AS Ini Belum Serukan Karantina Mandiri

AS diprediksi bisa kehilangan 100 ribu hingga 240 ribu jiwa.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih menolak seruan untuk mengeluarkan arahan tinggal di rumah secara nasional. Sementara, angka kematian akibat Covid-19 di AS kian melonjak secara drastis.

Dilansir di laman ABC News, gugus tugas penanggulangan corona di AS memprediksi AS bisa kehilangan antara 100 ribu sampai 240 ribu warga akibat serangan virus. Proyeksi angka tersebut bahkan jika langkah-langkah pembatasan sosial dilakukan secara ketat.

Dengan pemerintah yang menolak memberikan mandat, nyatanya pemimpin di mayoritas negara bagian AS telah meminta warganya untuk beraktivitas dari rumah. Namun, sembilan negara bagian berikut belum bersedia melakukannya:

1. Arkansas

Arkansas tidak mengimbau warga tetap di rumah karena khawatir akan ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Meski begitu, sekolah ditutup sampai 17 April 2020. Warga juga diminta tidak makan ke restoran dan tidak berkumpul lebih dari 10 orang.

2.Iowa

Gubernur Iowa Kim Reynolds bersikeras anjuran formal untuk tetap di rumah belum diperlukan. Menurut dia, langkah-langkah yang sudah diterapkan setara dengan itu, termasuk menutup sekolah sampai 15 April dan menutup bisnis nonesensial sampai 17 April 2020.

3. Nebraska

Gubernur Nebraska Pete Ricketts menganggap negara bagiannya tidak sama dengan New York. Tanpa seruan tetap di rumah, dia yakin Nebraska bisa mengatasi pandemi, dengan memberlakukan larangan pertemuan lebih dari 10 orang, dan menutup sekolah hingga 31 Mei 2020.

4. North Dakota

Pemimpin North Dakota menyerukan penduduk untuk melakukan pembatasan sosial. North Dakota telah menutup sekolah, fasilitas atletik, teater, bar, dan restoran (kecuali untuk pesan antar dan dibawa pulang), juga membatasi akses ke panti jompo.

5. Oklahoma

Gubernur Oklahoma Kevin Sitt tidak menyerukan warga wajib di rumah, tetapi mengimbau lebih aman di rumah. Tindakan pencegahan yang sudah dilakoni termasuk penutupan semua bisnis nonesensial serta penutupan sementara sekolah hingga 6 April.

6. South Carolina

Tiga kota terbesar di South Carolina, yakni Charleston, Columbia, dan Mount Pleasant telah mengeluarkan imbauan tetap di rumah. Namun, Gubernur Henry McMaster tidak menyerukan itu secara formal. Semua sekolah di South Carolina tutup hingga 30 April 2020.

7. South Dakota

Gubernur South Dakota, Kristi Noem telah berulang kali menolak seruan untuk melakukan lockdown dengan alasan "South Dakota bukan New York". Dia lebih menekankan urgensi pembatasan sosial yang menjadi tanggung jawab pribadi. Sekolah tutup sampai 1 Mei.

8. Utah

Baru ada lima dari 29 wilayah di Utah yang mengimplementasikan ajakan untuk tetap di rumah bertajuk "Stay Home, Stay Safe". Gubernur Utah menutup sekolah sampai 1 Mei 2020, juga menutup bar, restoran, area ski, pusat kebugaran, bioskop, dan lokasi perkemahan.

9. Wyoming

Gubernur Wyoming Mark Gordon tidak menyerukan tetap di rumah, tetapi mengimbau pembatasan sosial dengan melarang orang berkumpul lebih dari 10 orang. Wyoming sudah menutup bisnis nonesensial sejak Jumat serta menutup sekolah sampai 17 April 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement