Ahad 05 Apr 2020 15:20 WIB

Ketua BHA Bantah Puluhan Hotel di Bali akan Dijual

Informasi soal puluhan hotel di Bali yang dijual itu merupakan hoaks.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sebuah hotel di Bali berkonsep tiga dimensi yang bernama Rhadana Hotel Kuta.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Sebuah hotel di Bali berkonsep tiga dimensi yang bernama Rhadana Hotel Kuta.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Bali Hotel Association (BHA) I Made Ricky Darmika Putra mengatakan, tidak benar informasi yang beredar melalui sejumlah media sosial (medsos) yang menyebutkan puluhan hotel berbintang di Pulau Dewata akan dijual karena terdampak pandemi corona atau Covid-19. "Mengenai informasi hotel-hotel di Bali yang akan dijual tersebut, sudah banyak dibantah dari pihak hotel, sehingga informasi itu tidak benar," kata Ricky di Kota Denpasar, Ahad (5/4).

BHA, tambah dia, merupakan asosiasi general manager hotel berbintang 4 dan 5 seluruh Bali dan memiliki 168 anggota hotel dengan 32.000 kamar dan 46.000 karyawan. Ricky tidak memungkiri saat ini hampir rata-rata hotel di Pulau Dewata ditutup sementara karena mengutamakan imbauan pemerintah tentang keselamatan yang utama dan tetap aman.

"Dalam situasi global seperti sekarang, kami benar-benar mengutamakan imbauan pemerintah, ditambah dengan larangan pemerintah yang memeriksa WNA masuk ke Indonesia serta imbauan supaya masyarakat untuk tetap tinggal dulu di rumah," ujar general manager Santrian Group itu.

Hal tersebut, lanjut Ricky, sangat mempengaruhi kedatangan wisatawan mancanegara dan domestik ke Bali. "Saat ini hampir semua hotel dan restoran di Bali ditutup sementara untuk satu hingga dua bulan ke depan, sekalian melihat situasi terkini," ucapnya.