Ahad 05 Apr 2020 15:44 WIB

Pemakaman Jenazah Covid 19 Kluster Gowa di Lampung Lancar

Masyarakat di Sekincau menerima kedatangan jenazah pasien 10 dengan lapang dada

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kematian akibat virus corona, ilustrasi
Foto: Republika
Kematian akibat virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung merilis ada tambahan jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) dari 11 orang menjadi 13 orang pada Ahad (5/4). Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah satu jadi 36 orang, orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dari 1.402 menjadi 1.530 orang.

Kepala Diskes Lampung yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, terjadi penambahan pasien positif dua orang, sedangkan pasien positif yang meninggal dua orang. "Ada tambahan dua orang pasien positif sampai hari ini (Ahad, 5/4)," kata dr Reihana kepada wartawan di Bandar Lampung, Ahad (5/4).

Mengenai riwayat dua orang pasien positif tersebut, Reihana belum menjelaskan detil. "Penjelasannya sesuai kesepakatan nanti jam 4," katanya.

Menurut dia, pasien positif 13 orang tersebut, yang masih dirawat sebanyak 9 orang, 2 orang meninggal dan 2 orang sembuh. Sedangkan PDP sebanyak 37 orang, 15 masih dirawat di rumah sakit, 4 diisolasi, dan 18 orang pasien pulang, sembuh, dan negatif. SedangkanODP sebanyak 1.530 orang, 1.179 orang proses pemantauan, dan 351 orang selesai pemantauan 14 hari.

Ia mengatakan, pemakaman pasien positif 10 di Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, berlangsung lancar, aman, dan tanpa adanya penolakan warga, seperti pada penguburan pasien positif 02 beberapa waktu lalu.  Warga Kecamatan Sekincau, tempat asal pasien menyambut terbuka jenazah warganya meninggal karena terinfeksi Covid-19 pada Sabtu (4/4).

Riwayat penyakit pasien 10 tersebut, anggota jamaah tabligh baru pulang dari kumpulan di acara Ijtima Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 14 Maret 2020. Pasien 10 pulang dari acara pada 27 Maret 2020. Ia mendatangi puskesmas terdekat di kampungnya. Keluhannya lemas, mual, sesak nafas, dan diare. Sebelum dirawat di rumah sakit selama enam hari diare lima sampai enam kali.

Pihak rumah sakit daerah menghubungi Diskes Provinsi lampung dini hari merujuk pasien tersebut untuk dirawat di RSUD Abdul Moeloek. Reihana mengatakan, kondisi pasien saat masuk rumah sakit sudah tidak stabil, selain kondisi pasien sudah tua 62 tahun, juga sesak nafas dan ada penyakit penyerta seperti hipertensi dan paru kronis.

Reihana mengapresiasi masyarakat di Sekincau, Lampung Barat, yang menerima kedatangan jenazah pasien 10 dengan lapang dada, dan menguburkannya di kampungnya. Bupati dan perangkat Pemkab Lampung Barat juga sigap memfasilitasi penguburan pasien tersebut dengan aman, lancar, dan cepat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement