Ahad 05 Apr 2020 17:07 WIB

18 Dokter Meninggal karena Corona, Ini Kata Pemerintah

Pemerintah berkomitmen terus mendistribusikan APD ke tenaga medis.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Tenaga medis mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
[Ilustrasi] Tenaga medis mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 18 dilaporkan telah meninggal dunia karena terpapar virus corona. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto pun menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya tenaga medis yang tertular penyakit ini saat melakukan penanganan.

“Kami prihatin bahwa masih ada tenaga kesehatan, tenaga medis yang masih harus tertular penyakit ini dan menjadi korban,” kata Yurianto saat konferensi pers, Ahad (5/4).

Baca Juga

Yurianto menegaskan, pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi seluruh tenaga kesehatan dengan terus mendistribusikan alat pelindung diri (APD). Dengan demikian, tim medis dapat bekerja secara profesional, nyaman, dan tanpa kekhawatiran akan turut terpapar infeksi ini.

Lebih lanjut, mulai hari ini pemerintah telah mewajibkan masyarakat untuk mengenakan masker guna mencegah penyebaran virus corona. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO.

“Mulai hari ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO, kita jalankan masker untuk semua, semua harus menggunakan masker,” kata Yurianto.

Yurianto mengatakan, masyarakat dapat mengenakan masker kain untuk melakukan pencegahan. Sedangkan masker bedah dan masker jenis N95 hanya diperuntukan bagi petugas kesehatan.

“Masker bedah, masker N95 hanya untuk petugas kesehatan, gunakan masker kain. Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar orang tanpa gejala, banyak sekali didapatkan di luar. Kita tidak tahu bahwa mereka adalah sumber penyebaran penyakit,” jelas dia.

Yurianto menyarankan agar penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam. Masker yang telah digunakan pun harus direndam menggunakan sabun terlebih dahulu sebelum dicuci.

“Di samping cuci tangan dengan menggunakan sabun selama minimal 20 detik. Ini menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini,” tambah Yurianto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement