Ahad 05 Apr 2020 17:19 WIB

Kemenag Imbau Umat Kristen Rayakan Paskah di Rumah

Merayakan Paskah di rumah untuk menekan penyebaran covid 19.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kemenag Imbau Umat Kristen Rayakan Paskah di Rumah. Foto: Umat Katolik Magelang Rayakan Paskah (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kemenag Imbau Umat Kristen Rayakan Paskah di Rumah. Foto: Umat Katolik Magelang Rayakan Paskah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Kristen untuk merayakan paskah di rumah pada saat situasi pandemi corona atau Covid-19 seperti sekarang. Seperti diketahui umat Kristen akan merayakan Jumat Agung pada 10 April 2020 dan perayaan paskah pada Ahad.

Jumat Agung memperingati wafatnya Yesus Kristus, biasanya digelar dengan pelaksanaan sakramen perjamuan kudus pada ibadah Jumat Agung. Sedang ibadah paskah dalam rangka memperingati kebangkitan-Nya. Baik Ibadah Jumat Agung maupun paskah, umat Kristen biasanya merayaka di gereja mereka masing-masing.

Baca Juga

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen Kemenag mengimbau agar perayaan paskah tahun ini digelar di rumah masing-masing. "Untuk perayaan Paskah, Ditjen Bimas Kristen mengimbau kepada pimpinan gereja agar dilaksanakan di rumah masing-masing," kata Direktur Urusan Agama Kristen, Janus Pangaribuan melalui pesan tertulis kepada Republika, Ahad (5/4).

Ia menjelaskan, Ditjen Bimas Kristen telah mengirimkan surat imbauan pada 3 April 2020 terkait hal ini kepada Pimpinan Persekutuan Gereja Aras Nasional dan Pimpinan Induk Gereja/ Sinode di seluruh Indonesia. "Kami mendorong agar perjamuan kudus digelar di rumah, sesuai dengan tata gereja masing-masing," ujarnya.

Ia menerangkan, perjamuan kudus merupakan salah satu sakramen yang diakui oleh gereja, yaitu bagian yang tidak terpisahkan dari peristiwa kematian Tuhan Yesus Kristus dan paskah. Dengan perjamuan kudus, umat Kristen mengingat akan pengorbanan darah dan tubuh Yesus Kristus. Pelayanan perjamuan kudus yang dilakukan umat Kristen merupakan bentuk penghayatan akan kasih Tuhan Yesus melalui pengorbanan darah dan tubuh-Nya.

"Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja/ Sinode seluruh Indonesia akan menggelar perayaan, kami berharap pelaksanaan perjamuan kudus bisa ditunda hingga bencana pandemi Covid-19 selesai, atau dilaksanakan di rumah masing-masing," kata Janus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement