REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di Kota Yogyakarta menunjukkan tren menurun. Kecenderungan penurunan ini seiring dengan turunnya kunjungan warga yang memiliki gejala Covid-19 ke fasilitas layanan kesehatan.
"Semoga kecenderungan ini menjadi indikasi kasus dan penanganan Covid-19 di Kota Yogya juga tertangani dengan baik," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut kepada wartawan, Ahad (5/4).
Ia menyebut, rata-rata kunjungan warga yang memiliki gejala Covid-19 ke fasilitas layanan masyarakat pada Februari 2020 mencapai 120 orang per hari. Parahnya, pada Maret 2020 angka kunjungan meningkat lebih dari dua kali lipat.
Pada Maret 2020 kunjungan mencapai 400 hingga 500 orang per harinya. Namun, kunjungan masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 ke fasilitas layanan kesehatan mulai menurun pada April 2020.
"Awal April ini sudah mulai ada penurunan, yang saat ini berkisar 100 orang per hari yang mengeluh gejala mirip flu atau Covid-19," ujarnya.
Dengan adanya tren penurunan kasus ini, pihaknya dapat memulai perhitungan dalam rangka menganalisis kapan berakhirnya Covid-19 di Kota Yogyakarta. Per 5 April ini, kasus positif Covid-19 di Kota Yogyakarta ada dua kasus.
"Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ada 10 orang dan ODP (Orang Dalam Pemantauan) ada 163 orang," jelas Heroe.
"Meskipun di awal April ada tiga yang meningkat, semula dari ODP berubah menjadi PDP. Pemicunya juga faktor riwayat bepergian dari luar kota. Ada yang suaminya datang dari Jakarta, ikut acara yang banyak berkumpul orang dan ada yang habis bepergian," katanya.
Untuk itu, ia terus meminta agar selalu menjalankan protokol kesehatan terkait Covid-19 ini. Seperti dengan mengurangi kegiatan di luar rumah, sering mencuci tangan dan menghindari kegiatan yang dihadiri banyak orang atau mnghindari kerumunan banyak orang.
"Jaga jarak fisik, selalu cuci tangan dan tidak mengusap wajah utamanya mulut, hidung dan mata. Tidak bersalaman dan selalu jaga kebersihan lingkungan dan yang bisa disentuh oleh orang banyak," ujar Heroe.
Adanya tren penurunan di Kota Yogyakarta ini tentu berbanding terbalik dengan kasus secara keseluruhan di DIY yang terus mengalami kenaikan. Kasus terbanyak memang ada di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul karena merupakan daerah yang paling banyak menerima pemudik.