REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kasus penyebaran pandemi global Covid-19 di Inggris, terus mengalami peningkatan. Meski demikian, Pemerintah Inggris menyebut siap mengevakuasi warganya yang berada di India.
Tujuh penerbangan dengan sistem sewa rencananya akan diberangkatkan dari Goa, Mumbai, dan Delhi. Tiga penerbangan akan berangkat dari Goa pada 8, 10, dan 12 April. Sementara masing-masing dua penerbangan akan berangkat dari Mumbai dan Delhi.
Di India, saat ini ada lebih dari 42.000 kasus Covir-19 yang dikonfirmasi di Inggris. Tercatat, 4.300 kasus kematian karena pandemi global ini.
Pejabat Tinggi Komisaris Inggris untuk India, Jan Thompson dalam sebuah keterangan pers mengatakan, pengumuman itu membawa kelegaan bagi warga negaranya. Terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan.
"Karena banyaknya pelancong Inggris yang terlibat, skala operasi ini sangat besar. Pemerintah Inggris terus bekerja keras dengan mitra India di New Delhi dan London untuk mengatur perjalanan yang aman dan membawa orang sebanyak mungkin," ujar Jan Thompson dikutip di DNA India, Ahad (5/4).
Dari sekitar 35 ribu warga negara Inggris yang berada di India, lebih dari 20 ribu ingin segera pulang. Sebelumnya, pada Sabtu (4/4), sebuah penerbangan membawa warga negara Inggris yang rentan meninggalkan Goa.
Menteri Luar Negeri Kantor Negara Inggris, Tariq Ahmad mengatakan, pemerintah akan menerbangkan penerbangan sewa untuk mengevakuasi warganya. Semua penerbangan komersial ditutup hingga 14 April karena karantina wilayah secara nasional di India.
"Dengan tidak adanya penerbangan komersial, penerbangan sewa pertama dari India ini harus memberikan bantuan kepada beberapa pelancong Inggris kami yang ingin pulang ke rumah. Terutama bagi mereka yang paling rentan dan yang sangat membutuhkan," katanya.
Beberapa negara telah mengevakuasi warganya masing-masing dari India di tengah-tengah karantina wilayah. Di antara mereka yang dievakuasi termasuk warga negara Rusia, Jerman, Prancis, Afghanistan, dan Israel.
Pembatasan perjalanan global akibat krisis Covid-19 telah membuat banyak warga negara asing terdampar di beberapa bagian dunia. India mengevakuasi lebih dari 2500 warganya dari 4 negara; Cina, Jepang, Iran, dan Italia.