Senin 06 Apr 2020 07:51 WIB

Cara Persib Jaga Mood Selama Kompetisi Berhenti

Pemain Persib harus bisa menikmati setiap program latihan yang diberikan pelatih.

Rep: Hartifiani Praisa/ Red: Friska Yolandha
Kapten tim Persib, Supardi Nasir mengungkapkan caranya untuk tetap menjaga mood selama kompetisi terhenti. Apalagi, Persib tetap diberikan menu latihan selama dia di rumah.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kapten tim Persib, Supardi Nasir mengungkapkan caranya untuk tetap menjaga mood selama kompetisi terhenti. Apalagi, Persib tetap diberikan menu latihan selama dia di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berhentinya kompetisi Liga 1 2020 akibat wabah virus corona membuat Persib Bandung terpaksa 'menganggur'. Skuad Maung Bandung dipulangkan dan melakukan isolasi dan latihan mandiri sampai waktu yang belum ditentukan.

Kapten tim Persib, Supardi Nasir mengungkapkan caranya untuk tetap menjaga mood selama kompetisi terhenti. Apalagi, Persib tetap diberikan menu latihan selama dia di rumah.

Baca Juga

"Kita memang ada program latihan yang diberikan pelatih, menjaga mood ya saya tidak terlalu memaksakan latihan sempurna," kata Supardi, Sabtu (4/4).

Supardi menyebut pemain harus bisa menikmati setiap program latihan yang diberikan jajaran pelatih. Namun jangan sampai program latihan mandiri tersebut jadi beban bagi pemain.

"Saya melakukan dengan santai dan relaks, tetap serius. Saya tidak bisa memaksakan dalam situasi seperti ini, kompetisi kan belum tahu kapan mulai," kata Supardi.

Dia berharap wabah virus corona segera hilang dari Indonesia sehingga kompetisi dapat kembali berlanjut.

Seperti yang diketahui, PSSI memberhentikan Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga 29 Mei mendatang. Jika tidak ada perubahan masa darurat, Persib bisa kembali berkompetisi pada Juli mendatang.

"Mudah-mudahan wabah ini cepat hilang dari bumi Indonesia ini dan sama-sama berdoa, Allah mengabulkan doa kita semua, harapan saya kehidupan kembali normal dan kompetisi kita bergulir lagi," kata Supardi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement