Senin 06 Apr 2020 08:03 WIB

Amerika Serikat Masuki Pekan Tersulit Selama Krisis Corona

Sejumlah gubernur AS menyerukan perintah agar warga tinggal di rumah.

Red: Friska Yolandha
Salah satu sudut Kota New York, Sabtu (4/4). Amerika Serikat (AS) memasuki salah satu pekan paling genting selama krisis virus corona dengan jumlah korban tewas melonjak di New York, Michigan, dan Louisiana.
Foto: AP Photo/Frank Franklin II
Salah satu sudut Kota New York, Sabtu (4/4). Amerika Serikat (AS) memasuki salah satu pekan paling genting selama krisis virus corona dengan jumlah korban tewas melonjak di New York, Michigan, dan Louisiana.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memasuki salah satu pekan paling genting selama krisis virus corona dengan jumlah korban tewas melonjak di New York, Michigan, dan Louisiana. Sejumlah gubernur menyerukan perintah agar warga tinggal di rumah.

New York, negara bagian yang paling terpukul, melaporkan pada Ahad (5/4) bahwa ada hampir 600 kematian baru dengan total 4.159 kematian dan 122 ribu total kasus. Jenazah korban Covid-19 ditumpuk dalam kantong oranye terang di dalam kamar mayat sementara di luar Pusat Medis Wyckoff Heights di Brooklyn, menurut foto yang diberikan kepada Reuters.

Baca Juga

Kepala operasional Korps Layanan Kesehatan Masyarakat AS Jerome Adams memperingatkan di Fox News Sunday bahwa masa sulit ada di depan. Namun, ada cahaya di ujung terowongan jika setiap orang melakukan bagian mereka selama 30 hari mendatang.

"Ini akan menjadi pekan paling sulit dan paling menyedihkan dalam kehidupan kebanyakan orang Amerika, terus terang. Ini akan menjadi momen Pearl Harbor kita, momen 9/11 kita, tetapi itu tidak bersifat lokal," katanya.